Demo Simpatisan OPM di Ambon Dibubarkan Paksa
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Puluhan mahasiswa, diduga simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggelar aksi demonstrasi di depan Gong Perdamaian Dunia, Kota Ambon, Minggu (1/12). Unjuk rasa yang berlangsung tepat di hari lahir organisasi tersebut dibubarkan paksa.
Dibubarkan secara paksa oleh aparat gabungan intel dari TNI dan Polri, puluhan mahasiswa tersebut tidak terima. Cek-cok mulut sempat terjadi antara kedua belah pihak. Aparat menanyakan ijin pemberitahuan, sementara simpatisan OPM ini menjawab tidak butuh ijin.
Alat pengeras aksi seperti satu unit megaphone terpaksa disita. Para simpatisan kembali tidak terima dan meminta agar barang mereka dikembalikan. Beruntung, dalam aksi tersebut tidak sampai berujung pada aksi anarkis.
Kurang lebih 1 jam, puluhan simpatisan OPM ini berorasi sebelum dibubarkan secara paksa. Sedikitnya terdapat 16 poin tuntutan dalam aksi unjuk rasa dalam memperingati hari lahir OPM pada 1 Desember 1961 silam.
Berikut 16 poin tuntutan yang diterima Kabar Timur. Diantaranya, pertama, berikan kebebasan dan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi bagi bangsa West Papua. Kedua, bebaskan Surya Anta dan semua tahanan politik west Papua.
Ketiga, tuntaskan dan adili pelaku pelanggaran HAM di Papua. Keempat, hentikan operasi militer di Nduga. Kelima, hentikan segala bentuk perampasan tanah dan sumber daya alam di west Papua. Keenam, hentikan kriminalisasi aktifis Pro Papua.
“Ketujuh, akui bahwa bangsa West Papua telah merdeka sejak 1 Desember 1961 dan kembalikan hak manifesto kebangsaan west Papua. Kedelapan, tarik militer organik dan non organik dari seluruh tanah west Papua. Sembilan, tutup Freeport, BP, LNG tangguh, MNCs lainnya, yang menjadi dalang kejahatan kemanusiaan di west Papua.”
Sepuluh, Indonesia dan PBB harus bertanggung jawab serta terlibat aktif secara adil dan demokrasi dalam proses penentuan nasib sendiri, pelurusan sejarah, dan penyelesaian pelanggaran HAM yang terjadi terhadap bangsa West Papua.
Sebelas, PBB harus membuat resolusi untuk mengembalikan kemerdekaan west Papua yang telah menyatakan kemerdekaan pada 1 Desember 1961 sesuai dengan Hukum internasional. Dua belas, berikan ruang demokrasi dan akses bagi jurnalis dan media nasional dan internasional west Papua.
Tiga belas, hentikan beragam diskriminasi rasialis dan program kolonial Indonesia di west Papua. Empat belas, mendukung keanggotaan ULMWP di Melanesia spearhead group, Pacifik Island forum, dan perjuanagn keanggotaan ULMWP di PBB.
“Lima belas, menyerukan kepada dunia internasional untuk membangun konsolidasi solidaritas untuk mendukung perjuangan bangsa West Papua untuk menentukan nasibnya sendiri. Enam belas, wujudkan reformasi agraria sejati dan bangun industri Nasional.”
Kepala Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Leo Surya Nugraha Simatupang mengatakan, pembubaran secara paksa terhadap puluhan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa karena mereka telah melanggar Undang-Undang.
“Karena mereka melakukan kegiatannya melanggar undang-undang, bahwa dijalankan pada hari libur, kemudian jamnya juga tidak tepat. Mereka rencananya pada saat subuh, kemudian mundur pada siang hari,” kata Simatupang kepada wartawan di Markas Polairud Polda Maluku, kemarin.
Meski telah memasukan surat pemberitahuan aksi, tapi kata Simatupang, pihaknya sudah menolak dan menyampaikan kepada pendemo. Aksi demo, tambah dia, tidak diperkanankan dilaksanakan pada hari libur.
“Mereka sudah memberikan pemberitahuan tapi kita tolak dan menyatakan kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan. Karena mereka memaksa, maka pada pelaksanaannya kita antisipasi dan akhirnya kita bubarkan,” jelasnya.
Aksi pembubaran, kata Simatupang, dilakukan pihaknya sambil dibackup oleh personel Kodim 1504 Ambon. “Tadi semuanya juga sudah bisa menerima. Kita tadi juga dibackup oleh pak Dandim,” terangnya.
Simatupang meminta seluruh elemen masyarakat di Kota Ambon agar dapat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Apalagi, saat ini telah mulai memasuki rangkaian perayaan hari Natal.
“Kita saat ini sudah memasuki rangkaian hari natal. Mari kita sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Kita dari aparat kepolisian dibantu TNI siap mengamankan kegiatan di kota Ambon,” pintanya. (CR1)
Komentar