“Tuhan Palsu” Bohong Ngaku Polisi Sarankan Lapor Balik

Elvis Umpenawany

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Pernyataan pendeta Elvis Umpenawany, tuhan palsu yang mengatakan jika polisi memintanya lapor balik pelapor terkait kasus penistaan agama dan pelecehan seksual, ternyata bohong belaka.

Kami masih periksa saksi-saksi kok, ungkap Kepala Polres Seram Bagian Barat (SBB), AKBP Bayu Tarida Butar-Butar yang dikonfirmasi Kabar Timur melalui telepon genggamnya, Jumat (22/11).

Kapolres membantah pengakuan Elvis saat ditanyai Kabar Timur terkait pernyataannya yang mengaku jika polisi tidak menemukan bukti-bukti terkait tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. Setelah itu menyarankannya untuk lapor balik pendeta Presly H. Porobate, pelapor kasus tersebut.

Masih mendalami saksi-saksi, tegas mantan Wakil Direktur Intelkam Polda Maluku ini. Menurutnya, hingga saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Saksi yang diperiksa sudah bertambah, setelah sebelumnya 15 orang dimintai keterangannya. Yang sudah diperiksa sekitar 19 orang saksi, terangnya.

Bayu menegaskan, kasus dugaan penistaan agama dan pelecehan seksual tersebut masih terus ditangani penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres SBB. Kasus ini masih jalan. Semoga cepat bisa di selesaikan ya, tandasnya.

Untuk diketahui, Elvis mengaku bahwa penyidik dan intel Polres SBB, turun ketemu pihak-pihak terkait dalam laporan itu, tapi tidak ada fakta dan bukti. Polisi sarankan lapor balik.

Polisi juga harap saya tuntut balik atau lapor balik. Saya masih menunggu kalau sudah ada SP3 dari Polres. Saya punya dasar hukum yang kuat. Saya pasti lapor balik mereka. Itu sudah pasti. Saya yakin Tuhan menyertai saya. Ini pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan, ungkap Elvis kepada Kabar Timur, Kamis (21/11).

Sementara itu, pendeta Presly H. Porobate yang kembali menghubungi Kabar Timur via selulernya, mengaku telah dipanggil lagi untuk diperiksa sebagai saksi pada Selasa (19/11) lalu. Dia mengaku, saksi yang melahirkan bayi kemuliaan atau hasil hubungan gelapnya dengan pelaku, juga sudah diperiksa lagi.

Semua saksi dari mereka (pelaku) bungkam. Pemeriksaan pertama, berlanjut kedua, bahkan yang melahirkan bayi kemuliaan itu sampai menangis-menangis dan alasan terakhir, dia bilang dia sakit. Lalu pemeriksaan ditangguh dan hari Rabu kemarin (20/11) dipanggil lagi. Karena barang kali sudah ada penyampaian dari Elvis itu istirahatkan dulu, diberikan tambahan jawaban. Sehingga itu menjadi tingkat kesulitan dari pihak kepolisian, terangnya.

Menurutnya, semua saksi dari pihak pelaku tidak pernah menjawab pertanyaan penyidik secara benar. Hal ini yang membuat penyidik sedikit mengalami kesulitan. Tetapi pak Kasat (reskrim) bilang bagini, kalau yang seperti ini memang susah, karena mereka tidak menjawab. Tapi polisi sudah mengetahui titik terangnya, tambah Presly.

Presly mengaku, dihadapan Kasat Reskrim Polres SBB, dirinya menyampaikan bahwa jika orang tidak menjawab pertanyaan dalam sebuah pemeriksaan berarti telah menutupi kesalahan atau merahasiakan sesuatu.

Beta bilang pak, orang kan menutupi kesalahan itu ada undang-undangnya pasal 55 ayat ke 1 itu barang siapa melindungi, menutupi, turut membantu itu kan punya sanksi. Beta bilang begitu, ujarnya sembari menambahkan jika Kasat meminta dirinya bersabar karena sudah ada titik terang.

Semua persoalan yang dihadapi saat ini, tambah Presly kini menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Saat ini tinggal cara polisi saja untuk mencari jalan keluar agar dapat mengungkap persoalan ini. Polisi menyampaikan langkah terakhir polisi itu adalah DNA, tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...