“Sesar Kairatu” Menuju Kondisi Stabil

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Patahan baru yang muncul di sebelah Selatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diduga sebagai pemicu gempa berkekuatan 6,8 magnitudo pada 26 September lalu. Sesar atau patahan di kedalaman 10 km tersebut tergolong baru di peta geologi, belum diberi nama, untuk sementara disebut 'Sesar Kairatu'.
"Sudah terindentifikasi memang di peta geologi, tapi belum punya nama. Sementara kita sebut patahan itu, Sesar Kairatu," sebut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Maluku, Andi Azhar dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (28/9) sore.
Kepada Kabar Timur Andi Azhar menjelaskan akibat pergerakan patahan tersebut muncul gempa berkekuatan 6,8 magnitudo. Gempa dengan skala sebesar itu, kata dia, sudah pasti diikuti serangkaian gempa susulan, dengan besaran magnitudo yang makin kecil.
Sesar Kairatu menurutnya, bersambung hingga ke pulau Ambon dalam satu bidang patahan dan tidak terkoneksi dengan patahan-patahan lain. Sehingga diharapkan pergerakan sesar ini tidak mempengaruhi sesar atau patahan lainnya.
Dijelaskan, gempa awal dengan magnitudo 6,8 msnyisakan energi yang yang harus dilepaskan dalam bentuk gempa-gempa susulan sepanjang Sesar Kairatu. Itulah sebabnya gempa-gempa dengan magnitudo yang lebih kecil dirasakan hingga di pulau Ambon.
"Ia yang di Kairatu itu satu bidang patahan dengan yang di pulau Ambon. Karena tidak selamanya gempa susulan itu terjadi di patahan utamanya. Makanya pusat gempanya pindah-pindah tempat termasuk di Ambon,," kata Andi Azhar.
Lanjut dia, serangkaian gempa susulan menyebabkan terjadinya pelepasan energi, dengan begitu diharapkan kondisi Sesar Kairatu lambat laun mencapai keseimbangan dan stabil. "Dia (Sesar Kairatu) katakan lah sedang menuju kondisi stabil sekarang dengan gempa-gempa susulan itu," paparnya.(KTA)

Komentar

Loading...