10 Kali Gempa, Warga Ambon Mengungsi Menuju Ketinggian

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Meski tidak berpotensi tsunami, tapi gempabumi beruntun yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya membuat kepanikan warga, Kamis (26/9).

Gempa pertama berkekuatan 6.8 SR pukul 08.46 WIT, menyusul 5.6 SR dan gempa-gempa kecil lainnya; 3.7, 3.9, 3.9, 3.2, 3.9, 3.5, 3.5, dan terakhir berkekuatan 3.5 SR pukul 10.47 WIT.

Pantauan Kabar Timur, umumnya warga yang mengungsi bermukim di dataran rendah, seperti Desa Batu Merah, Hative Kecil, Kapaha, dan sekitarnya.

"Katong mau mengungsi. Katanya mau tsunami," ungkap Endang, sambil membopong anaknya.

Endang mengaku bermukim di kawasan Tanjung Batu Merah. Bersama keluarganya dan para tetangganya, dirinya tampak berjalan kaki menyusuri jalan menanjak di Kebun Cengkih.

Bukan saja Endang, ratusan warga lainnya tampak berjalan kaki. Ada juga yang mengungsi menggunakan kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4.

Peristiwa itu membuat ruas jalan Kebun Cengkih mengalami kemacetan panjang hingga saat ini.

Sementara itu, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi berkekuatan 6,8 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Sunardi, Kepala Stasiun Geofisika Ambon dalam rilisnya.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...