Bula Dikepung Kabut Asap

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Sejak pagi hingga siang hari tadi, aktivitas yang dilakukan warga Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menjadi terganggu dengan munculnya kabut asap.

Selain mengganggu pernapasan, jarak pandang warga saat beraktivitas juga menjadi terbatas sejak pagi hingga Jumat (20/9) siang tadi.

Kepala BPBD Kabupaten SBT Usman Keliobas membenarkan adanya kabut asap tersebut. Namun hingga sore ini, kondisi udara di daerah penghasil minyak tersebut sudah kembali normal.

Munculnya kabut asap, kata Keliobas disebabkan sisa kebakaran yang terjadi semalam. Dimana batang pohon bekas kebakaran masih menyisahkan bara api.

"Kabut asap tadi pagi. Dia (kabut asap) turun mungkin sisa sisa kebakaran semalam. Tapi bukan kebakaran ilalang. Ilalang sudah habis. Tapi dia kena kayu-kayu," kata Keliobas kepada Kabar Timur sore tadi.

Kabut asap memenuhi langit Bula diduga karena terjadi kelembaban udara pada malam hingga pagi hari tadi. Tapi hingga sore ini sudah kembali normal.

"Ini sisa sisa kebakaran di hutan belakang PT Karlez dan pemancar RRI. Tapi agak panas siang tadi sudah berkurang dan sampai sore ini sudah mulai normal. Memang pagi tadi jarak pandang agak dekat juga," katanya.

Keliobas mengaku, pihaknya hari ini telah melaksanakan rapat pembentukan tim terpadu bersama TNI/Polri, tagana dan OPD-OPD terkait lainnya untuk mengantisipasi kebakaran hutan.

"Satgasnya sudah siap. Saat ini katong terbatas dengan sarana. Tapi alhamdulillah karena katong juga libatkan dunia usaha seperti perusahaan Karlez dan Citic, saat ini kita sudah punya mobil tanki air 5 unit," jelasnya.

Selain itu, sejumlah mobil untuk mengangkut tim juga telah disiapkan. Pihaknya juga bekerja sama dengan infokom untuk dapat melakukan foto udara agar mengetahui lokasi kebakaran.

"Nanti dari infokom berikan informasi kepada pos BPBD Pusat dan diteruskan kepada Polres sebagai pengendali operasi," ungkapnya.

Berdasarkan hasil temuan BMKG yang menemukan 9 titik panas di SBT, Keliobas tidak mengelak. Namun ia mengaku titik panas yang ditemukan itu berada jauh dari Bula.

"Memang betul. Tapi dia agak jauh sekali dari Bula. Yang menjadi antisipasi kami saat ini jangan sampai kebakaran masuk ke perkebunan dan perumahan masyarakat. Sampai saat ini kami masih terus melakukan pemantauan," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...