Soal Isu Tsunami, Paais: Suka Tidak Suka Ambon Akan Hadapi Bencana
KABAR TIMURNEWS.COM, AMBON- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon meminta masyarakat tidak panik menanggapi potensi tsunami di daerah ini.
BPBD Kota Ambon, Demmy Paais mengatakan, terkait dengan potensi Tsunami berdasarkan hasil penelitian tim Profesor Ronald Albert Harris dari Universitas Brigham Young University (BYU), Provo, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat, beberapa gagasan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dapat menjadi acuan dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
“Yang sudah terbukti terjadi di beberapa tempat yang diteliti oleh Profesor Ron Harris, kita sudah ketemu dan koordinasi langsung dengan beliau. Suka atau tidak suka Kota Ambon akan menghadapi bencana,” ungkap Paais kepada wartawan saat ditemui di Balai Kota Ambon, Selasa (27/8).
Untuk itu langkah utama yang akan ambil, akui Paais, akan mengumumkan informasi tsunami di lampu-lampu merah yang ada di jalan-jalan Kota Ambon.
Dijelaskan, dalam informasi tersebut pihaknya juga memberikan pemahaman bagi masyarakat terkait langkah-langkah yang harus diperhatikan jika terjadi bencana 2020.
Paais mengatakan jika ada gempa bumi yang rentangnya dua puluh detik berturut-turut itu pasti tsunami. Setelah itu masyarakat wajib tinggalkan bangun -bangunan bertingkat, hindari berada di bawa tiang listrik dan pohon. Diperkirakam dalam jangka waktu 20 menit berikut tsunami datang. Karena itu kita harus cari tempat yang tinggi.
“Masyarakat harus tanggap kalau ada bencana tsunami. Harus pahami betul tanda-tandanya,” kata Paais.
Menurutnya masyarakat tidak perlu panik. Jika terjadi tsunami maupun gempa bumi masyarakat harus melewati jalur-jalur evakuasi yang sudah di tentukan.
“Yaitu jalur evakuasi harus mengarah ke daratan tinggi,”kata Paais. (MG2)
Komentar