AMBON – Ribuan warga dari berbagai elemen membersihkan sampah di kawasan Teluk Ambon melalui aksi “menghadap laut 2.0”. Aksi ini dilaksanakan serentak di 74 lokasi di seluruh Indonesia.
AKSI yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia. “Di Ambon dipusatkan di tiga lokasi,” kata Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon, Ashari Syarif di Ambon, Minggu (18/8).
Kegiatan ini diikuti 1.200 peserta yang dibagi dalam tiga titik yakni di Desa Waiheru dekat SUPM hingga kawasan Balai Budidaya Perikanan Laut, pantai poka sampai bawah Jembatah Merah Putih (JMP), dan kawasan Rumah Tiga.
Sampah yang dikumpulkan kebanyakan sampah yang mencemari lingkungan dan membutuhkan proses yang lama seperti sampah plastik, kaleng botol dan sampah limbah.
“Sampah yang paling banyak dikumpulkan berupa sampah plastik, kaleng botol dan limbah seperti pampers dan lainnya. Setelah bersihkan sampah dilanjutkan aksi menghadap laut dengan menyanyikan padamu negeri oleh seluruh peserta,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, masalah serius yang dihadapi pemerintah saat ini yakni isu lingkungan. Ancaman sampah plastik merupakan merupakan masalah terbesar.
Fakta membuktikan Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak nomor 2 di dunia setelah RRC.