Dinkes Cegah Masuknya Virus Cacar Monyet
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Virus monkeypox atau cacar monyet kini menghebohkan Singapura. Virus ini menyebar di Singapura dari warga Nigeria yang sedang mengunjungi Singapura.
Munculnya penyakit cacar monyet di Singapura ini membuat sejumlah wilayah di Indonesia yang berdekatan dengan Singapura, seperti Batam, Kepulauan Riau waspada.
Pemerintah belum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ekstra bagi warga asing yang berada di Indonesia. Meski begitu Kementerian Kesehatan RI kini telah mengantisipasi masuknya virus cacar monyet di Indonesia.
Di Maluku, Dinas Kesehatan akan memasang thermoscanner (alat deteksi virus) di Bandara International Pattimura Ambon.
“Kita akan memasangnya di Bandara Pattimura. Alat ini bisa mendeteksi suhu tubuh terutama orang yang mengidap penyakit ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Selasa (14/5).
Untuk memasang alat deteksi virus itu, Dinkes akan berkordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan guna memastikan jadwal pemasangan. Diakui Dinkes Maluku belum menerima surat resmi dari Kementerian Kesehatan terkait hal ini. Namun sebagai langkah antisipasi, Dinkes akan melakukan pemasangan alat tersebut.
“Belum ada surat resmi dari Kementerian Kesehatan, tetapi kita tetap akan lakukan langkah antisipasi, jangan menunggu instruksi dari pusat,” ujar Pontoh.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi virus monkeypox dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun. Dan menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi jajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik
“Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar,” kata Anung.
Virus monkeypox ini ditularkan melalui binatang (zoonosis) yang dapat terjadi dengan kontak dengan darah, cairan tubu, atau lesi pada kulit dari binatang yang terkena virus. (RUZ/TNC)
Komentar