Murad: Maluku Butuh Lompatan Kerja

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sejak muda menapaki karir sebagai polisi sudah ada keinginan berjuang untuk Maluku sejahtera. Ini pidato perdana Murad Ismail.

Gubernur Maluku Murad Ismail menyampaikan pidato perdana, setelah dilantik Presiden Joko Widodo, 24 April 2019, lalu. Pidato Murad, berlangsung, pada Rapat Paripurna Istimewa, DPRD Maluku, Senin, kemarin.

“Pidato perdana Gubernur terpilih ini sudah diatur dalam Keputusan Presiden RI nomor 16 tahun 2016 dan Surat Edaran Mendagri nomor SE.162/3484 diamanatkan kepada Gubernur yang telah diantik agar menyampaikan pidato dalam rapat paripurna istimewa DPRD,” kata Ketua DPRD Maluku, Edwin Huwae, saat membuka rapat itu.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Pangdam XVI/Pattimura, mantan Waka Polda Maluku, serta mantan Gubernur Maluku Karel Ralahalu hadir dalam pidato pertama itu.

Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, harapan masyarakat Maluku untuk memiliki Gubernur dan Wagub definitif akhirnya terjawab sudah. “Dengan pelantikan oleh Presiden di Istana Negara dan dihadiri para menteri dan pejabat tinggi negara, di situlah saya bersama Wagub Barnabas Orno telah memikul tanggungjawab besar atas Maluku,” katanya.

Mengawali tanggungjawab besar yang dipercayakan ini, baik pribadi maupun keluarga, Gubernur menyampaikan terimakasih dan kebanggaan kepada seluruh rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada Murad dan Barnabas memimpin Maluku. Kepercayaan ini akan dijalani dengan penuh tawaqal dan tetap ikhtiar demi kepentingan rakyat.

“Amanah ini kami terima selain karena pilihan rakyat, tetapi jauh lebih mulia merupakan titipan Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar bagi kami berdua. Saya sejak masa muda menapaki karir sebagai polisi sudah ada keinginan hati yang sangat kuat untuk berjuang bagi Maluku sejahtera,” tandas Gubernur.

Dahulu Murad Ismail memadang negeri ini dari aspek keamanan saja, tetapi kini prespektifnya jauh lebih luas dan hadir di sini berjuang bersama saudara-saudara guna mengangkat harkat dan martabat orang Maluku.

Mimpi besar Gubernur dan Wagub periode 2019-2024 adalah melihat Maluku yang makmur, berkeadilan, dan adil dalam kemakmuran. “Dorongan inilah yang membesarkan dan membangkitkan semangat saya bahkan telah menghantar seorang anak nelayan (Murad Ismail) telah menjadi Gubernur Maluku,” ujarnya.

Sesuai sumpah dan janji yang telah diucapkan di hadapan Presiden RI, dan terlebih di hadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar, Gubernur dan Wagub menyatakan siap menerima amanah rakyat Maluku dengan bulat hati dan komitmen melayani demi kemajuan tanah tumpah darah.

Dalam pidato perdananya, Gubernur Maluku juga menyoroti masalah pendidikan di daerah ini yang masih terjadi kesenjangan dan rendahnya kualitas guru yang berdampak pada tingkat kelulusan siswa.

Gubernur mengatakan, kualitas pendidikan masih rendah, tingkat penguasaan teknologi informasi, jumlah guru yang belum proporsional sampai ketimpangan distribusi guru, yang terlihat jelas dampaknya melalui tingkat kelulusan pada penerimaan CPNS beberapa waktu lalu.

Di bidang kesehatan, masih terjadi ketimpangan SDM maupun sarana serta fasilitas kesehatan dan pelayanan dengan kebutuhan masyarakat termasuk tantangan pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau.

“Salah satu problem terbesar di Maluku adalah terbatasnya aksesibilitas dan konektivtas antar pulau, dengan rasio infrastruktur jembatan pelabuhan maupun jaringan telekomunikasi, jaringan irigasi, perumahan maupun air bersih yang masih terbatas,” tandas Murad.

Selain itu, lanjut dia, pada kehidupan sosial, masih ada perkelahian antar kampung, desa atau negeri, peredaran narkoba, miras, judi, HIV/Aids, kekerasan terhadap perempuan dan anak, anak terlantar, anak putus sekolah dan orang tidak mampu.

Kondisi yang demikian ini, tambahnya, sangat berimplikasi terhadap tingkat kemiskinan di Maluku yang tinggi. “Itulah faktor-faktor yang kurang mendapat perhatian selama ini. Insya Allah, kami akan memperbaiki semuanya,”sambungnya.

Dikatakan, sebagai wilayah berbasis kepulauan, sektor kelautan dan perikanan yang sejauh ini belum dapat dioptimalkan dengan baik. Pemafaatan kawasan pesisir masih sebatas sarana prasarana perikanan budidaya semata.

Murad juga menyentil, soal insfrastruktur pendukung pariwisata yang belum tersebar merata sehingga minat kunjungan wisatawan masih belum bisa didongkrak naik.

Murad mengatakan, sumber-sumber pendapatan daerah masih belum dikelola secara baik. “Maluku butuh lompatan kerja untuk menghadirkan investasi skala besar yang memberikan dampak ekonomi secara luas bagi masyarakat, namun harus tetap menjaga aspek kelestarian lingkungan. Insya Allah dengan pengalaman dan kekuatan jaringan saya, akan saya lakukan untuk kemajuan Maluku,”tuturnya.

Visi-misi dirinya dan Wagub, lima tahun kedepan adalah “Maluku Yang Terkelola Dengan Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin dalam Kemitraan dan Berdaulat atas Dukungan Kepulauan.”

Ada enam aspek besar yang menjadi misi pasangan yang dikenal dengan jargon “Bailoe” itu, antara lain pertama mewujudkan birokrasi yang dinamis, bersih dan melayani, kedua, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan murah dan terjangkau, ketiga, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, keempat, peningkatan insfrastruktur dan konektivitas gugus pulau, kelima meningkatkan suasana kondusif untuk investasi budaya dan pariwisata dan keenam mewujudkan SDM yang profesional, kreatif mandiri dan bersatu.

Sementara program unggulan yang akan diterapkan antara lain Rakor bersama Gubernur-Wagub dengan bupati/walikota, peningkatan produksi kabupaten/kota berbasis elektronik dalam bidang pemerintahan melaklukan pertemuan integrasi perencanaan dan pembiayaan dengan pemangku kepentingan dengan cara coffee morning, penyelenggaran pendidikan berbasis teknologi informasi, program pemberdayaan daerah tertinggal terdepan dan terluar satu desa adalah satu produk unggulan, menerapkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal dan sebagainya.

“Saya berharap dukungan dari mitra kami yaitu lembaga legislatif Provinsi Maluku. Saudara-saudara juga wakil rakyat yang memegang suara rakyat, mari kita bekerja bersama untuk kepentingan rakyat semata. Tanggungjawab Maluku lebih baik adalah tanggungjawab kita bersama, yang berbeda adalah tugas fungsi dan peran, namun justru dalam perbedaan itu kita bergerak bersama,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Edwin Adrian Huwae mengapresiasi visi-misi yang disampaiakan Gubernur Maluku Murad Ismail sebagaimana yang dipaparkan mantan Dankor Brimob itu dalam pidato perdananya didepan ratusan tamu undangan yang hadir di rapat paripurna istimewa itu.

“Pak Murad telah menyampaikan tentang visi-misi atas spirit membangun Maluku lima tahun kedepan. Tentunya, saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan pak Murad. Karena dalam pikiran itu, beliau (Murad-red) sudah mengidentifikasi apa yang menjadi persoalan riil dari masyarakat Maluku,”ujarnya.

Dia mengaku, DPRD Maluku dalam semangat kemitraan akan tetap mendukung Gubernur-Wakil Gubernur Maluku periode 2019-2024 Murad Ismail-Barnabas Orno untuk mewujudkan janji-janji politik, mewujudkan masyarakat Maluku yang lebih sejahtera, lebih adil dan Maluku yang akan dijadikan martabatnya sejajar dengan provinsi lain yang ada di indonesia. (AN/RUZ/MG3)

Komentar

Loading...