Diancam Bunuh, Caleg Demokrat Tanimbar Lapor Polisi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Diancam bunuh, keluarga Caleg DPRD Kabupaten Tanimbar asal Partai Demokrat Jhon Kundrat Rangkoratat bakal melapor Sekretaris Camat (Sekcam) Wermaktian berinisial RS ke polisi. Sekcam tersebut disinyalir melakukan politik praktis, menghasut warga pendukung kerabatnya yang juga caleg untuk menghabisi nyawa Jhon Kundrat.
“Ia betul besok (hari ini) kita akan lapor ke Polres Tanimbar, terkait kasus pengancaman atas suami saya Jhon Kundrat Rangkoratat,” kata Ny Pdt Lani Rangkoratat/ Bakarbessy dikonfirmasi, tadi malam melalui telepon seluler.
Laporan polisi, akuinya, sebetulnya sudah disampaikan keesokan harinya, pasca pengancaman terjadi pada 22 April lalu, saat rekap perolehan suara tingkat kecamatan. Namun karena sejumlah kesibukan Polisi terkait rencana PSU, pihaknya baru bisa dilayani hari ini.
Ny Lani, yang merupakan tokoh agama pada Klasis GPM Sinode Tanimbar Selatan menjelaskan suaminya malam itu berencana hadir hanya untuk memastikan total suara yang diperoleh berdasarkan real count versi penyelenggara pemilu. Namun keinginan Jhon Kundrat dihalang-halangi. Sekcam Wermaktian, ungkapnya, menyuruh sejumlah oknum warga mengepung rumah kediaman salah satu tokoh agama yang didatangi suaminya untuk bertamu.
Ketika sedang menikmati kopi bersama tuan rumah di lantai dua rumah kediaman tokoh agama itu, datang sejumlah oknum masyarakat melarang Jhon Kundrat muncul di tempat penghitungan suara.
“Bapak Pendeta pulang dari gereja, jadi suami saya dan beliau minum kopi sambil menunggu rekapan suara. Tiba-tiba ada suara ribut dari bawah rumah. Suami saya hanya dengar dan tidak turun untuk menanggapi. Jika dia tanggapi pasti lebih ribut lagi,” urai Ny Lani.
Beberapa saksi mata mengaku melihat RS menghasut warga untuk mencegah Jhon Kundrat keluar dari rumah tersebut. “Jaga dia, supaya tidak usah keluar. Kalau kalah, kalah saja. Jangan datang untuk bikin masalah” ujar Ny Lani menirukan kesaksian salah satu warga berinisial ‘ES’ yang mendengar kata-kata Sekcam Wermaktian.
Malah saksi lain berinisial MS (33), ungkap Ny Lani menyebutkan suaminya itu sempat diancam bunuh. “Jaga dia, kalau dia keluar, bila perlu kepala menyangkal badan sekali (dipotong kepala),” katanya seperti disampaikan saksi MS.
Para saksi meragukan netralitas Sekcam karena sebagai PNS atau sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) harusnya bersikap netral kepada semua caleg termasuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat.
Informasi yang dihimpun Kabar Timur, Sekcam Wermaktian itu merupakan kerabat dekat salah satu caleg Partai Demokrat lainnya yang merupakan rival Jhon Kundrat Rangkoratat di Pileg 2019 lalu. Informasi menyebutkan, kalau selisih perolehan suara kedua caleg begitu tipis. (KTA)
Komentar