Kebun Bunga Matahari Rusak Karena Pengunjung

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pemandangan tidak mengenakan terlihat di lokasi agrowisata Sun Flower Garden (Kebun Bunga Matahari) Talaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Pulau Ambon.
LOKASI wisata yang baru booming dengan keindahan bunga mataharinya itu harus sirna akibat tangan jahil pengunjung. Alhasil, Sabtu kemarin, para pengunjung yang berniat kunjungi Kebun Bunga Matahari tersebut harus kecewa karena bunga sudah layu dan bahkan mengering.
Terpaksa, puluhan pengunjung harus pulang dengan rasa kecewa.
Salah satunya, Eva, wanita asal Banda harus kecewa setelah jauh-jauh datang ke kebun tersebut untuk melihat keindahan bunga matahari.
Bersama anaknya, Alonso, keduanya terpaksa hanya berswafoto di salah satu pohon bunga matahati yang masih hidup. Begitu juga dengan pengunjung lainnya.
Hanya saja, kekecewaan itu sedikit terobati karena selain menawarkan pemandangan bunga matahari, Sun Flower Garden juga menyediakan sejumlah spot foto lain seperti rajutan bambu berbentuk love serta perahu.
Keluarga dari pemiliki kebun bunga matahari, Rusli bin Thahir, mengatakan seharusnya sesuai siklusnya, dua bulan baru pasca bunga mekar barulah dia layu. Namun yang ada di kebun mereka, belum sampai siklusnya sudah layu dan mengering. Penyebabnya kata dia, adalah tangan jahil para pengunjung.
Padahal, pengelola sudah menempatkan bangku-bangku khusus bagi pengunjung di setiap lorong pohon bunga matahari bahkan sudah dipasang pemberitahuan.
Hanya saja, saat pengunjung berfoto, ada yang memegang bunga, menarik bunga bahkan menginjak bagian pangkal pohon bunga matahari.
"Siklusnya dua bulan pasca ditanam baru mekar bunganya. Setelah mekar, dua bulan juga siklusnya sebelum layu. Tapi ini belum dua bulan sudah layu. Kan bunga ini kan sensitif, tapi karena pengunjung ada sentuh pegang terus saat foto ditarik-tarik jadi dia layu dan mengering seperti saat ini,"ungkapnya.
Bahkan saking sensitifnya, kata Rusli, perempuan yang tengah haid pun tidak boleh dekat dengan bunga ini.
Puncaknya kata dia, pada saat libur Nyepi beberapa waktu lalu, jumlah pengunjung yang mencapai 5.000 orang dalam sehari berkunjung ke dalam perkebunan sehingga bunga langsung stres. "Saat itu pengunjung banyak sekali, sehingga ada yang injak bagian pangkal pohon, pegang dan patah. Apalagi ini baru percobaan,"ungkapnya.
Saat ini kata dia lanjut, pengelola tengah merencanakan untuk menanam anakan baru di area yang luasnya hampir 1 hektar itu dengan bunga matahari. "Tapi nanti kita akan tata lagi, kita buat pembatas sehingga pengunjung foto dari pembatas saja agar tidak pegang bunga dan membuat bunga stres,"ujarnya.
Selain bunga matahari, direncanakan akan ditanam juga bunga tai ayam dan bunga jangkar serta strawberry. (RUZ)
Komentar