PLN Tidak Siap, UNBK Lampu Padam

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Jelang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara mengaku siap. Faktanya, pelaksanaan UNBK sesi ketiga, terpaksa berhenti akibat lampu padam.
Pantauan Kabar Timur di SMK Negeri 1, Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin (25/3), pukul 16.30 WIT, puluhan siswa dan guru pengawas menunggu di luar ruangan ujian. Mereka menanti lampu menyala guna melanjutkan UNBK sesi ketiga.
Lampu padam selang 15 menit UNBK berakhir. “Tadi lampu mati sudah setengah jam lalu (15.00 WIT),” ungkap Kepala SMK Negeri 1 Ambon, Steven Latuihamalo kepada wartawan, kemarin.
Dia mengaku, puluhan anak didiknya telah diminta tetap menunggu hingga lampu kembali dinyalakan PLN. Bahkan, bila larut malam baru lampu menyala, para siswa tetap melanjutkan UNBK. “Kalau lampu menyala malam, anak-anak tetap menunggu untuk lanjutkan ujian. Ini hari pertama (UNBK),” jelasnya.
Ia mengaku, pelaksanaan UNBK sesi pertama dan kedua tidak terdapat kendala. Tapi diakhir sesi ketiga, pihaknya ikaget terjadi pemadaman tiba-tiba. Pemadaman terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Tidak ada pemberitahuan. Tiba-tiba lampu padam,” ungkapnya.
UNBK kali ini, tambah dia, pihaknya menyediakan tiga ruangan laboratorium computer, tempat UNBK. Setiap sesi sebanyak 70 orang peserta. “Ruang ujian yang kami pakai tiga ruangan. Setiap sesi ada 70 peserta. Setiap peserta di bagi, 60, 20 (tempati) satu ruang,” jelasnya.
Sesaat setelah mati lampu, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku. Tapi hingga pukul 16.50 WIT, belum terdapat tanda-tanda pemberitahuan kapan lampu akan kembali normal.
Dikatakan, Tahun lalu, pelaksanaan UNBK berjalan normal tanpa hambatan. Dia merasa aneh, baru Tahun ini terjadi kendala. “Kalau Tahun kemarin tidak ada masalah. Hari ini lampu padam. Kita juga heran. Sudah mau selesai baru lampu padam,” sesalnya.
Kepada Kabar Timur, salah satu siswa SMK Negeri 1 Ambon mengaku, pemadaman lampu terjadi disaat UNBK mata pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung. “Tadi pas mati lampu, kami keluar dari ruangan. Tadi ujian Bahasa Indonesia. Hanya satu mata pelajaran saja,” tandasnya.
GM Humas PLN Maluku dan Maluku Utara Ramli Malawat mengakui adanya pemadaman lampu. Menurutnya, pemadaman lampu terjadi karena mesin MPP di Kapal Pembangkit Listrik mengalami gangguan (trip) sehingga terjadinya pemadaman dibeberapa tempat seperti di Waiheru dan Karang Panjang.
“Sekarang upaya recoveri beberapa sekolah seperti di Waiheru dan lain-lain sudah nyala. Pemadaman ini bukan se Kota Ambon. Sekarang ini sedang diupayakan di satu sisi SMEA (SMK 1) situ. Nanti baru saya hubungi ulang,” jelasnya.
6.600 PESERTA
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, M. Saleh Thio mengaku, sebanyak 6.600 peserta dari 109 SMK di Provinsi Maluku ikut Ujian Nasional (UN) Tahun 2019. UN berlangsung sejak kemarin hingga 29 Maret mendatang.
Dari 109 SMK di Maluku, 106 sekolah diantaranya melaksanakan UNBK. Sementara tiga lainnya masih menerapkan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Tiga SMK yang masih menerapkan UNKP, adalah di Kabupaten Buru Selatan dan dua di Maluku Barat Daya (MBD).
“Tadi sudah telekonference dengan Plh Gubernur maupun pihak PLN dan Telkom Indonesia. Mereka katakan sejauh ini berjalan lancar. Kita doakan saja mudah-mudahan empat hari kedepan ini semua berjalan lancar sehingga pendidikan berbasis IT di Maluku bisa berjalan dengan baik,” kata Thio ujarnya kepada awak media di Ambon.
Sementara Manager Komunikasi PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku-Malut, Ramli Malawat mengakui PLN siap mendukung kelancaran UNBK Tahun 2019 hingga sukses. Untuk kondisi kelistrikan di kota maupun kabupaten, PLN menyiapkan SOP penempatan genset kurang lebih 11 unit di beberapa sekolah.
Ganset yang disediakan operasinya selama 12 atau 18 jam. “Koordinasi selalu, kebetulan kami masuk dalam grup UNBK, setiap jam kami berkoordinasi dengan Kepala Sekolah maupun penanggungjawab di Kota atau Kabupaten,” jelasnya.
Malawat menjamin pada pelaksanaan UNBK, listrik tidak padam. “Kami menjamin, yang kami khawatirkan kondisi kelistrikan terganggu oleh kondisi ekstrem. Tapi Insya Allah kita doakan mudah-mudahan kelancaran UNBK berjalan sukses dan aman,” sebutnya.
General Manager PT. Telkom Indonesia Wilayah Maluku, Haris Setiawan mengatakan, terdapat dua mode sekolah yang menggunakan system online. Yaitu layanan Telkom dan kedua di beberapa wilayah yang belum terdapat layanan Telkom menggunakan satelit backbone.
Dia mengaku pihaknya menyediakan tiga pos untuk mendukung kelancaran UNBK di Maluku. Induknya berada di Kota Ambon. Selain itu pihaknya juga menyediakan dua pos bayangan, masing-masing di Tual dan Masohi untuk mencover seluruh sekolah yang menggunakan layanan telkom.
“Untuk yang menggunakan layanan telkom kami sudah siapkan layanan sampai ke portnya. Modemnya kita ngecek terus menerus, begitu dia hilang dari pantauan, kita langsung mengetahui,” terangnya.
Yang dikhawatirkan, tambah Dia, adalah jaringan backbone dipotong atau terkena cuaca ekatrem. “Tapi kita kawal terus. Mudah-mudahan kedepannya di Maluku lebih banyak lagi yang ujian pakai komputer,” tandasnya.
PLH Gubernur Maluku, Hamin bin Thahir memberikan apresiasi kepada DPK Maluku, Telkom dan PLN yang bekerjasama dalam sukseskan UNBK di Maluku. “Ini merupakan satu lompatan yang cukup besar, dari 23 persen (2018) menjadi 90 persen di Tahun 2019. Alhamdulillah segalanya berjalan lancar berkat kerjasama serta semangat dari semua Kepala Sekolah dalam mendukung UNBK. Kami dari Pemprov memberikan apresiasi yang positif atas capaian ini,”pungkasnya. (CR1/RUZ)
Komentar