Jelang Pemilu Kamtibmas Ambon Belum Kondusif
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - 26 hari lagi, masyarakat Indonesia khususnya di Kota Ambon akan merayakan pesta demokrasi. Tapi, hingga kemarin, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) belum kondusif. Buktinya, bentrok antar warga masih terjadi di Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe.
Bentrok jarak jauh menggunakan batu itu lagi-lagi pecah di depan lorong Gereja Imanuel Jalan Nona Saar Sopacua RT 003 RW 06, Jumat (22/3). Saling serang menggunakan batu antara sekelompok pemuda RT 002 RW 05 dan pemuda Lorong Naga Kelurahan Kudamati terjadi sekira pukul 05.50 WIT. Tidak ada korban luka dalam insiden itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Timur, peristiwa itu diduga berawal ketika sekelompok pemuda tak dikenal berjumlah kurang lebih 10 orang, datang dari arah depan lorong gereja Imanuel. Mereka menembakan petasan ke arah rumah warga yang berada di seberang jalan.
“Saat itu mereka ditegur oleh beberapa pemuda yang berada di depan lorong Naga. Namun para pemuda tersebut tetap melakukan penembakan petasan. Bahkan mereka menembak beberapa pemuda yang menegur,” kata Sumber Kepolisian kepada Kabar Timur, kemarin.
Ditembak para pelaku misterius itu menggunakan petasan, sejumlah pemuda yang nongkrong di depan lorong Naga tidak terima. Mereka kemudian mengambil batu dan melakukan pelemparan terhadap para pemuda tersebut. Atas insiden itu, hujan batu akhirnya tak bisa dibendung.
“Tidak lama berselang sejumlah anggota Polsek Nusaniwe tiba dan berusaha mengamankan situasi. Namun sekelompok pemuda yang melakukan tembakan petasan kembali menembak aparat polisi,” jelasnya.
Untuk membubarkan aksi tersebut, polisi terpaksa menembak gas air mata ke arah pemuda penembak petasan tersebut. “Dibantu satgas BKO Yonif 731/Kabaresi, konsentrasi massa berhasil dibubarkan,” jelasnya.
Perang batu, tambah Sumber yang enggan menggunakan identitasnya itu mengaku merupakan lanjutan dari tanggal 21 Maret 2019 sekira pukul 03.00 WIT. Dimana aksi pelemparan batu kedua kelompok tersebut diduga terjadi berawal dari perbuatan Afrino Manduapessy, warga RT 002 RW 05 OSM.
Kapolsek Nusaniwe Iptu Pieter Matahelumual membenarkan adanya saling serang menggunakan batu tersebut. Menurutnya, bentrok warga yang terjadi dini hari kemarin ini merupakan buntut dari hari sebelumnya, Kamis(21/3).
“Ini buntut dari kejadian Kamis, yang juga terjadi aksi baku lempar. Hanya saja yang kejadian sebelumnya itu menyebabkan 2 korban luka akibat lemparan batu yakni LS warga Kudamati dan JP warga OSM Asmil,” kata Matahelumual kepada wartawan di Mapolsek Nusaniwe, tadi malam.
Usai kejadian Kamis, Matahelumual mengaku berkoordinasi dengan Babinsa, serta Danton BKO Yonif 731/Kabaressy untuk melakukan patroli bersama. Namun usai berpatroli, dinihari kemarin sekitar pukul 05.00 WIT bentrok kembali terjadi.
“Kita sudah lakukan antisipasi dengan patroli bersama, namun sepertinya para pelaku menunggu patroli selesai, baru melakukan aksi yang terjadi Jumat pagi tadi,” jelasnya.
Beruntung, insiden kemarin, tidak menimbulkan adanya korban jiwa, maupun luka. Untuk mengusut kasus itu, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa orang saksi.
“Kita sudah memeriksa sejumlah saksi, untuk pelaku kita perkirakan ada 6 orang. Identitas juga sudah kita kantongi hanya saja yang bersangkutan melarikan diri. Sementara dalam pengejaran ,” ujarnya.
Hingga malam kemarin, tambah Matahelumual, situasi Tempat Kejadian Perkara kembali kondusif. Warga telah menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala. “Untuk antisipasi, anggota terus melakukan patroli disekitar lokasi kejadian,” tandasnya. (CR1)
Komentar