Calon Komisioner KPU Maluku Jalani Fit and Proper Test

Wahyu Setiawan

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Proses seleksi calon komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku telah memasuki tahap akhir. Tujuh calon komisioner KPU Maluku menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test secara tertutup di Hotel Santika, Ambon, Selasa (19/3).

Fit and proper test ini merupakan proses akhir sebelum diumumkan lima nama yang akan mengisi kursi komisioner KPU Maluku yang berakhir bulan ini. Uji kepatutan dan kelayakan ini dilakukan dua komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan dan Viryan Azis.

Uji kepatutan diikuti tujuh calon komisioner, yaitu Abdul Halid Tianotak, Almudatzir Zein Sangadji, Engelbertus Dumatubun, Hanafi Renwarin, La Alwi, Rommi Imelda Rumambi, dan Syamsul Rifan Kubangun. Mereka sebelumnya telah mengikuti tahapan seleksi mulai dari administrasi, CAT, kesehatan, wawancara oleh tim seleksi bentukan KPU RI.

“Fit and proper test ini berdasarkan PKPU untuk pengganti komisioner periode selanjutnya,” kata Anggota KPU RI, Wahyu Setiawan di Ambon, kemarin.

Tahapan fit and propert test tujuh calon komisioner KPUD Maluku periode 2019-2024 telah dirampungkan. “Tahapannya sudah selesai. Dokumennya sudah kami rangkum baik dalam bentuk rekaman maupun video. Bagitu juga dengan catatan-catatan dari hasil pelaksanaan tes tersebut,” katanya.

Menurutnya, uji kepatutan dan kelayakan ini akan dilaporkan ke KPU RI untuk dipleno. “Setelah hari ini, kami akan kembali ke Jakarta, dan melakukan pleno. Pengumuman hasilnya belum bisa saya pastikan. Karena kami juga belum melakukan rapat pleno. Sabar saja, kita upayakan dalam waktu dekat sudah diketahui hasil dari seleksi ini dan ditentukan 5 orang,” ujarnya.

Terkait fit and propert test calon komisioner KPU di 11 kabupaten/kota di Maluku, Wahyu memastikan dalam waktu dekat akan dilakukan. “Makanya, diupayakan komisioner KPUD Maluku ini secepatnya dilantik agar kemudian segera melakukan tahapan tersebut untuk calon komisioner KPU di kabupaten/kota,” imbuh Wahyu.

Uji kepatutan dan kelayakan akan dilakukan komisioner KPU Maluku periode 2019-2024. “Karena tidak mungkin KPU RI yang kembali melakukan uji kelayakan dan kepatutan untuk 11 kabupaten/kota. KPU RI juga banyak pekerjaan yang harus dikerjakan,” jelasnya.

Meskipun pemilu serentak 17 April 2019, tinggal sebulan lagi, Wahyu memastikan komisioner KPUD yang terpilih bisa optimal dalam menjalankan tugasnya. Alasannya, mereka yang terpilih bukanlah orang baru di lingkup KPU. Semua calon sudah pernah menjadi komisioner KPU, baik di provinsi maupun kabupaten/kota.

“Meski mereka terpilih sebulan menjelang pemilu, tapi saya yakin kerja mereka pasti optimal. Mereka punya kapasitas, punya pengalaman karena mereka bukan orang baru di KPU. Mereka anggota lama yang kemudian di hari ini kembali calon untuk menjadi komisioner KPU Maluku periode 2019-2024,” kata Wahyu.

Wahyu kembali mengatakan, hasil uji kepatutan dan kelayakan calon komisioner KPU Maluku akan diusumkan secepat mungkin. “Dari sini kami nanti kembali ke Jakarta, laporkan ke pleno dan kemudian pleno mengambil keputusan. Dimungkinkan tanggal 22 Maret 2019 sudah bisa diumumkan,” ungkapnya.

Terkait logistik Pemilu 2019 dan kendala distribusi di Maluku, kata Wahyu, KPU RI sudah merancang untuk mengantisipasi itu. “Ada plan A, plan B dan plan C. Plan A untuk wilayah dengan transportasi yang mudah, plan B untuk wilayah yang transportasinya sedang, dan plan C untuk daerah yang jangkauan transportasinya sulit. Kita lebih perhatikan daerah pada plan C ini,” imbuh Wahyu.

Menurutnya, selama ini pengadaan logistik dan distribusi logistik Pemilu maupun Pilkada tetap berjalan lancar. “Selama ini kan tidak ada masalah di Maluku, jadi kami pastikan logistik dan distribusi akan lancar,” katanya. (MG3)

Komentar

Loading...