PLN Tak Becus, Telutih “Langganan” Listrik Padam
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Janji PT PLN (Persero) bakal tidak ada lagi pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah hanya omong kosong.
Buktinya, pemadaman listrik masih kerap terjadi tanpa pemberitahuan kepada pelanggn. Parahnya, pekan kemarin empat hari listrik padam total.
Salah seorang warga Telutih, Fadli Djogja mengaku krisis listrik di wilayah Seram Selatan itu telah berlangsung puluhan tahun. Kondisi ini pun tidak pernah dihiraukan perusahaan pelat merah itu dan Pemerintah Kabupaten Malteng. “Katanya mulai akhir tahun 2018 listrik nyala 24 jam, tapi yang terjadi setiap malam masih terjadi pemadaman listrik,” kesal Fadli.
Buruknya pelayanan publik akan kebutuhan listrik menurutnya tidak lepas dari buruknya kinerja PT PLN cabang Masohi dan PT PLN Ranting Laimu. Untuk itu Fadli meminta PT PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara
mengevaluasi kinerja pimpinan PLN Masohi dan Laimu. “Jika kinerja PLN Masohi dan Laimu buruk disebabkan mesin pembangkit listrik yang sering rusak, maka sudah saatnya diperbaiki atau pengadaan mesin baru agar pelanggan listrik tidak lagi mengeluhkan pemadaman listrik,” ujar dia.
Meskipun keresahan itu selalu diaspirasikan warga ke PT PLN, tapi janji PLN Laimu untuk menanganinya masih jauh dari memuaskan pelanggan. PLN dianggap acuh dengan aduan masyarakat dan membiarkan pemadaman listrik tetap terjadi.
“Sejujurnya kami sudah sangat muak dengan kondisi ini. Kami tepat waktu bayar tagihan listrik, tapi pelayanan kepada kami sangat jauh dari yang kami harapkan,” tegas Fadli.
Dia mengungkapkan, lebih parah, ada warga yang mendaftar untuk memasang meteran listrik di rumah mereka, tapi PLN kerap mengulur waktu. Padahal warga telah membayar administrasi untuk pemasangan listrik.
“Saudara saya pernah ke PLN Cabang Laimu untuk pemasangan meteran lampu. Tanggalnya saya lupa tapi itu November 2018. Tapi hingga kini, PLN tak kunjung datang. Padahal pembayaran administrasi awal sudah dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, jika kondisi ini tetap terjadi dan tanpa perhatian PLN Laimu, maka ada ketidakadilan yang dilakukan negara kepada masyarakat di kecamatan Telutih.
“Mau berapa lama kami hadapi persoalan ini dan hidup didalam kegelapan. Jika memang ini kesengajaan PLN, saya berani katakan negara tidak adil kepada kami masyarakat kecamatan Telutih,” tegasnya.
Dia juga meminta Pemda dan DPRD Malteng melihat krisis listrik di Telutih. Sebab akibat pemadaman listrik dampaknya merusak peralatan elektronik warga. (MG3)
Komentar