Bentrokan di Dobo, Dua Tewas
KABARTIMURNEWS.COM, DOBO - Bentrokan antara pemuda pecah di Kabupaten Kepulauan Aru. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, satu rumah dan sepeda motor dibakar.
Pertikaian melibatkan pemuda kompleks Kopi-Kopi Desa Salarem dan belakang SMP Negeri 1 Dobo, Desa Lor Lor, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Minggu (17/2), sekira pukul 03.00 WIT.
Tiga orang luka tusuk. Tiga luka tusukan ditemukan ditubuh Ruben Labok (30), warga Salarem. Sementara Golden Gutandjala (34), warga Lor Lor, meregang nyawa setelah dibacok berulang kali dan dibuang ke ruas Jalan Pemda III (belakang kantor Bupati Aru), Kompleks Kopi-Kopi.
Saksi Yakobus Rumulus (31), guru honor kepada sumber Kabar Timur menuturkan, peristiwa berawal ketika saksi, korban dan 2 orang rekan duduk di pangkalan ojek Kompleks Jembatan Labodo. Tiba-tiba sekelompok pemuda berjumlah 10 orang muncul dari belakang SMP 1 yang sudah dipengaruhi minuman keras melintas. Saat melintas, korban menghentikan langkah mereka dan bertanya mau kemana. Namun spontan para pemuda ini mengeroyok korban. Perkelahian pun terjadi.
“Saksi saat itu melerai tapi korban terus dikeroyok. Para pelaku melarikan diri ke kompleks mereka setelah masyarakat Jembatan Labodo keluar,” kata sumber kepolisian yang enggan identitasnya ditulis, tadi malam.
Saat para pelaku berlari, saksi sempat mendengar salah satu pelaku berteriak sudah dua lubang. Saat itu saksi melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di atas jalan raya.
“Saksi lalu berteriak minta tolong kepada rekan-rekanya untuk mengangkat korban. Pukul 03.15 WIT saksi bersama satu orang rekannya membawa korban menggunakan sepeda motor ke RSUD Cendrawasih Dobo, untuk mendapat penanganan Medis,” terangnya.
Namun naas, tiba di RSUD, nyawa korban tidak tertolong. Korban meninggal dunia dengan 3 luka tusuk sepanjang masing-masing 2 cm dengan kedalaman 8 cm.
“Pukul 03.50 WIT korban meninggal dunia setelah dilaksanakan visum oleh RSUD Cendrawasih dan diantar dengan ambulance ke rumah duka di kompleks Kopi-Kopi,” ujarnya.
Kematian korban membuat warga Salarem dan keluarganya marah. Mereka mengamuk dan menutup jalan di Kompleks Kopi-Kopi. Mereka merazia warga Lor Lor. Mereka juga melakukan serangan balasan.
Menurut saksi Sarah Kailey (33), istri korban tewas menuturkan sebanyak 30 orang diantaranya 1 perempuan asal Desa Salarem datang membawa senjata tajam (parang) dan anak panah mendatangi rumahnya Kompleks Kampis 2 asal Desa Lor Lor, sekitar pukul 06.30 WIT. Puluhan warga melakukan aksi brutal. Rumah dan sepeda motornya dibakar. Suaminya Golden Gutandjala dikeroyok dan diseret.
“Para pelaku mengatakan bahwa “ini juga orang Lor-Lor jadi kita hantam saja”. Suaminya langsung dianiaya. Saksi sempat melerai dan mengatakan jika suaminya tidak salah. Kalau kalian mau balas ya balas saja ke oknum jangan balas sama orang yang tidak bersalah,” kata sumber mengutip keterangan Sarah Kailey.
Melihat suaminya dikeroyok, Sarah Kailey mengambil kitab suci untuk membendung amukan massa. Namun mereka tidak menghiraukan dan terus menganiaya suaminya. Saksi hendak menuju Polres Kepulauan Aru untuk melaporkan perbuatan pelaku.
“Belum sempat sampai di Polres Aru untuk melaporkan kejadian tersebut, korban (Golden Gutandjala) sudah dibacok hingga meninggal dunia dan diseret dari rumah korban sampai ke kompleks Kopi-Kopi berjarak sekitar 2 km dan dibuang di dekat ruas jalan Pemda III (belakang kantor Bupati),” katanya.
Melihat suaminya dibacok dan diseret, saksi berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk membantu memadamkan api yang mulai terbakar. Sementara motor suaminya Honda Supra Fit warna hitam habis terbakar.
Pada pukul 07.10 WIT Patroli PRC Polres Aru menemukan mayat korban di Area Kompleks Kopi-Kopi (kompleks Salarem) RT 007 RW005, Kelurahan Siwalima dan dilarikan ke RSUD Cendrawasih Dobo untuk visum dokter.
Korban meninggal dunia dengan luka bacok pada tulang siku tangan kanan hampir putus, pergelangan tangan kiri sepanjang 10 cm, dalam 3 cm dan bagian tubuh 6 cm. Luka punggung kanan sepanjang 20 cm dan kedalaman 10 cm. Luka pada bagian pipi bawah telinga kanan sepanjang 15 cm dan kedalaman 4 cm.
“Korban juga mengalami luka bacok pada jidat sepanjang 8 cm dan kedalaman 6 cm, serta luka pada leher bagian belakang 15 cm dan kedalaman 7 cm (hampir putus kepala),” jelasnya.
Pasca kejadian itu aparat Polres Aru berhasil mengidentifikasi para pelaku pengeroyok korban pertama. Dua diantaranya berhasil dibekuk, yaitu Elia Kauy alias Egen (18) dan Gemario Kauy (15). Pelaku lainnya, Tera Kauy dan Piter Kubela, dalam pengejaran.
Situasi saat ini berangsur kondusif. Personel TNI dan Polri dikerahkan ke TKP dan melaksanakan patroli keliling pada kawasan pemukiman dua kelompok warga ini.
Hingga berita ini naik cetak, Kapolres Aru AKBP Adolf Bormasa yang dihubungi Kabar Timur via Whatsapp belum dibalas. (CR1)
Komentar