Babinsa Merangkap Guru SD Persiapan Funanayaba

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Serka La Adam terpaksa merangkap jabatan. Bintara Pembina Desa (Babinsa ) Funanayaba, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), ini juga menjadi bapak guru di Sekolah Dasar (SD) Persiapan Desa Funanayaba, tempatnya bertugas.
Menjadi guru dan mengajar puluhan anak putus sekolah dilakukan Serka Adam tanpa paksaan. Anggota TNI Angkatan Darat di jajaran Kodam XVI/Pattimura ini merasa terpanggil ketika melihat minimnya tenaga guru dan sarana prasarana sekolah.
Prajurit dengan pangkat empat ekor kuning ini menunjukan rasa kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Sebagai seorang prajurit sejati, Adam juga menjalankan misi pembinaan teritorial dari satuan Komando Kewilayahan kepada masyarakat di desa terpencil.
Funanayaba merupakan sebuah Desa terpencil dan terisolasi di Kabupaten penghasil minyak terbesar di Provinsi Maluku. Tak ada akses jalan raya di sana. Sebagian besar anak-anak pun tidak bersekolah.
Animo masyarakat dengan dunia pendidikan masih sangat rendah. Ini diakibatkan kurangnya tenaga guru, sarana dan prasarana pendukung seperti buku pelajaran yang tidak dimiliki sekolah tersebut.
Minimnya animo masyarakat untuk bersekolah, membuat Serka Adam merasa terpanggil, selain menjaga keamanan Desa juga sekaligus mencerdaskan generasi muda dalam dunia pendidikan.
Gedung SD Persiapan Funanabaya baru memiliki 3 kelas. Jumlah muridnya sebanyak 27 orang. Kelas 1 terdapat 11 orang, Kelas 2 sebanyak 9 orang dan Kelas 3 hanya 7 orang. Puluhan siswa siswi itu hanya memiliki satu guru honorer yaitu lbu Jamila. Ditambah Serka Adam sendiri.
Dalam proses belajar mengajar, Adam tidak asal asalan. Dia dibekali buku petunjuk dari guru lbu Jamila. Materi yang diberikan sesuai kurikulum yang berlaku saat ini.
“Sebagai seorang Babinsa, saya merasa terpanggil untuk berbagi ilmu kepada para siswa di sekolah tersebut, saya harus tahu keluhan yang di rasakan warga Binaan saya,” kata Adam dalam rilis yang diterima Kabar Timur dari Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kamis (14/2).
Menurutnya, keadaan siswa-siswi di sekolah pedalaman sangat jauh berbeda dibanding para pelajar yang ada di perkotaan. “Ini adalah potret umum siswa-siswi di pedalaman yang memang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Adam mengaku, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk membuat SD persiapan dengan mendatangkan 1 orang tenaga guru honorer. Sebelumnya ada satu guru honorer yaitu lbu Jamila.
“Menyikapi hal ini maka kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten SBT agar dapat memenuhi dan mendukung kebutuhan di Sekolah SD Funanayaba ini,” harapnya. (CR1)
Komentar