Habiskan Miliaran Rupiah Pemkot Ambon Abaikan Pasar

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sejumlah pasar tradisional telah dibangun oleh Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Ironisnya, habiskan anggaran miliaran rupiah, tapi sampai saat ini pasar dibiarkan mubazir karena belum difungsikan, bahkan terkesan diabaikan.
Akibat diabaikannya pasar tradisional, Komisi II DPRD Kota Ambon mendesak Pemkot Ambon secepatnya memfungsikan sejumlah pasar tradisional yang terbengkalai.
Pasar tradisional yang telah dibangun Disperindag Kota Ambon dan dibiarkan terbengkalai dan seiring waktu dibiarkan rusak, yaitu Pasar Waiheru, Pasar Air Kuning, Pasar Air Low dan Pasar Hutumuri.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, John Mainake menegaskan, empat pasar yang dibangun tersebut telah menghabiskan anggaran begitu fantastis. Namun sangat disayangkan tidak difungsikan.
Mainake merinci, Pasar Air dibangun tahun 2015 bersumber dari APBN sebesar Rp 3 miliar. Namun sampai saat ini belum difungsikan. “Kalau tidak difungsikan pasar tersebut akan rusak karena tidak terurus,” ujar Mainake.
Sementara pasar Waiheru dibangun 2017 melalui Dana Alokasi Khusus senilai Rp 2 miliar. Berikut pasar Hutumuri menelan anggaran Rp 880 juta dari APBN tahun 2017. Dan Pasar Air Kuning dibangun tahun 2017 menggunakan anggaran Dipa TP Kementerian Perdagangan sebesar Rp 5 miliar.
“Dengan anggaran sebanyak itu yang telah dikeluarkan, ini namanya mubazir (karena pasar belum difungsikan),” tegasnya.
Menurutnya, terbengkalainya pasar-pasar tradisional tersebut membuktikan, perencanaan Pemkot Ambon asal-asalan karena hingga kini belum dirasakan manfaatnya oleh publik.
“Kalai pembangunan pasar-pasar itu tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, berarti perencanaan Pemkot selama ini amburadul. Untuk itu, kami meminta Pemkot Ambon segera mencari solusi ahar memfungsikan pasar tersebut sehingga akan mampu mendorong perekonomian masyarakat dan daerah,” ujar Mainake. (MG5)
Komentar