Ketika Mendagri Ingatkan Masyarakat Untuk Jaga Laut

Gubernur Maluku Said Assagaff menyerahkan bantuan perikanan budidaya secara simbolis pada upacara peringatan Hari Nusantara di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Ambon, Kamis (13/12)

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengingatkan semua kalangan untuk menjaga laut nusantara dari polusi dan pencemaran.

Pesan penting Tjahjo selaku Ketua Panitia Hari NusantaraTahun 2018 ini tertuang dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Maluku, Said Assagaff pada upacara memperingati Hari Nusantara Tahun 2018, di halaman kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, Kamis (13/12).

Hari Nusantara Tahun 2018 mengusung tema “Perwujudan Kesatuan Nusantara Yang Utuh Melalui Deklarasi Juanda Menuju Poros Maritim Dunia.” Penyelenggaraan Hari Nusantara, kata Kumolo, tidak terlepas dari perjuangan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan negara kepulauan yang pertama kali tercetus melalui Deklarasi Djoenda pada 13 Desember 1957.

“Untuk itu dalam kesempatan ini saya menegaskan kembali bahwa salah satu cara agar membuat laut kembali berjaya adalah dengan mengatasi segala polusi dan pencemaran yang mengancam serta merusak kualitas sumber daya laut Indonesia,”pesannya dalam sambutan.Apalagi, belakang ini, lanjut dia, berita terkait polusi dan pencemaran ekosistem laut di Indonesia akibat polusi dan pencemaran bahan-bahan non-organik yang sulit terurai sering muncul sehingga menggugah perhatian bersama.

“Kondisi ini butuh perhatian khusus dan harus dilakukan terpadu antar pemerintah daerah melibatkan masyarakat dan dunia usaha baik langsung maupun tidak karena semua memiliki kepentingan terhadap sumber daya laut dan maritim wilayahnya,”sambungnya.

Selain itu, maraknya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti pukat harimau, cantrang dan bahan peledak juga menjadi perhatian pemerintah karena mengakibatkan turunnya populasi sumberdaya perikanan dan kelautan yang memiliki peran besar terhadap mata pencaharian nelayan tangkap dan pedagang ikan.

Untuk tingkat pencemaran, kata dia, di beberapa wilayah perairan Indonesia saat ini telah berada pada kondisi yang harus segera di atasi. Karena kerusakan lingkungan perairan akan menjadi malapetaka baik saat ini maupun masa depan.

“Oleh karena itu, program pelestarian lingkungan perairan merupakan program yang sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas perikanan Indonesia agar kerugian secara ekologis dan ekonomis tidak semakin menyengsarakan masyarakat,”kesannya.

Maka dari itu, secara berkelanjutan, kata Kumolo, semua kalangan masih perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk terus mengawasi dan menjaga kondisi sumber daya laut agar tetap terjaga dari ancaman kerusakan dan pencemaran.

Dukungan Pempus dan Pemda dalam pembangunan kelautan berperan penting sebagai pembuat kebijakan dan penggerak roda pembangunan. Terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir.

“Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau harus kita jaga, kita kembangkan dan kelola dengan baik sehingga mampu tampil sebagai pusat kemajuan perekonomian bangsa yang semakin memperkuat kedaulatan NKRI,”ujarnya.

Untuk itu, ada beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian bersama. Diantaranya, dalam upaya mempercepat pembangunan kelautan, diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas kebijakan baik antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah maupun antar pemerintah daerah dengan sektor swasta.

Mempercepat pembangunan infrastruktur kelautan, dan perlu penegasan kebijakan di bidang konservasi habitat biota laut dalam pengembangan pemanfaatan biota laut di Indonesia, berkaitan erat dengan peran laut terhadap adaptasi dan mitigasi bencana.

Melalui momentum Hari Nusantara Tahun 2018 ini, Kumolo berharap dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, memacu daerah untuk lebih berkreatif dalam mengelola sumber daya di wilayah laut.

Pada acara itu, juga dilakukan penyerahan dan perjanjian hibah aset tanah antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku kepada SUPM Negeri Waiheru Ambon melalui Kepala DKP Maluku, Romelus Far Far dan Kepala SUPM Negeri Ambon.

Selain itu, dilakukannya penyerahan sarana penunjang pengolahan ikan berupa coolbox dan freezer tahun 2018 sebanyak 120 buah serta penyerahan bantuan perikanan budidaya berupa paket keramba jaring apung kepada kelompok ibu-ibu Desa Haria Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah dan paket budidaya rumput laut kepada kelompok Krukna Pulau Marsela Kecamatan Babar Timur Kabupaten MBD serta paket longboat rumput laut kepada kelompok Kokmesy Pulau Marsela Kecamatan Babar Timur Kabupaten MBD.

Penyerahan bantuan secara simbolis ini dilakukan oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff, wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua dan Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku. (RUZ)

Komentar

Loading...