Sekda Janji Panggil Kadis ESDM Maluku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Hamin bin Thahir tidak tahu persis kemana perginya Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku, Martha Nanlohy. Apakah plesiran ke luar negeri sebagai isu yang beredar, atau ke Jakarta seperti perkataan Nanlohy kepada dirinya.
“Beta seng tau kalau ke luar negeri, yang kemarin bicara itu ke Jakarta,”ucapnya menjawab awak media, Rabu, kemarin. Thahir mengaku, lanjut dia, Nanlohy telah kembali ke Ambon, dirinya akan memanggilnya. “Nanti dia (Kadis ESDM) datang baru dipanggil,”sambungnya.
Menyoal sanksi apa yang diberikan kepada Nanlohy mengingat selaku Sekda juga sudah mengeluarkan instruksi agar kepala-kepala dinas tidak ke luar daerah selama pembahasan anggaran dengan DPRD, Sekda mengaku hal itu diatur oleh BKD.
Sebelumnya diberitakan Kabar Timur, Setiap kali diundang Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, Kepala Dinas (Kadis) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Provinsi Maluku, Martha kerap mangkir dari panggilan.
Kadis Martha selalu diwakili bawahannya mengikuti rapat yang diagendakan pihak komisi. Lewat bawahannya, Kadis Martha acap kali meminta ijin tidak bisa memenuhi undangan karena sedang mengikuti kegiatan dinas diluar daerah.
Namun, jurus yang selalu dipakai Kadis Martha telah terbaca komisi. Hal itu terungkap setelah Wakil Ketua Komisi B DPRD Maluku, Abdulah Marasabessy menanggapi pernyataan Kabid Kelistrikan ESDM Maluku, M Bachri yang mengatakan Kadis Martha sedang berada di Jakarta mengikuti kegiatan dinas.
“Senin 26 November kemarin, saya duduk bersama Sekda Maluku Hamin Bin Thaher. Pak Sekda katakan kepada saya ada surat masuk dari ESDM Maluku untuk permohonan berangkat keluar daerah. Tapi Pak Sekda tidak merespon karena menginginkan Ibu Martha menghadiri undangan komisi B. Bila jika dihari ini (kemarin-red) pak bachri katakan Ibu Martha sedang berada di Jakarta, maka ini menjadi pertanyaan,”kata Marasabessy saat berlangsungnya rapat kerja komisi B dengan mitra terkait diruang rapat Komisi, Selasa (27/11)
Dia mengatakan, jika benar Kadis Martha tidak menghadiri rapat bersama komisi karena sedang mengikuti agenda dinas di Jakarta, tentunya Sekda Maluku Hamin Bin Thahir lah yang tidak konsisten dengan ucapannya.
Tapi jikalau tanpa adanya izin dari Sekda Maluku dan Kadis Martha tetap saja memaksakan untuk berangkat keluar daerah, maka itu berarti Kadis Martha sudah dengan sengaja menghindar dari persoalan yang ada. “Sebenarnya siapa yang salah, Pak Hamin Bin Thahir ataukah yang mewakili ibu Martha pada rapat ini,”ujarnya.
Soal tidak menghargai komisi B, dia mengatakan, realitasnya bisa diketahui bersama teman-teman media. Artinya, yang menyimpulkan SKPD mana saja yang tidak menghargai undangan komisi adalah awak media yang tiap hari standbye di gedung DPRD.
“Yang menyimpulkan siapa yang tidak menghargai undangan itu kan teman-teman wartawan. Kan wartawan bisa lihat, siapa saja yang selalu diundang namun tidak pernah hadir malah diwakilkan,”pungkasnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Maluku, Turaya Samal mengaku kesal dengan sikap acuh yang ditunjukan Kadis Martha. Betapa tidak, persoalan yang sebegitu penting harus dibahas bersama untuk mecari jalan keluarnya, tapi tetap saja Kadis Martha tidak menghargai undangan komisi.
“Kadis Merta itu kadis yang tidak menginginkan Maluku ini maju. Dia (Martha-red) tidak memiliki itikad baik untuk membangun Maluku,”tegasnya.
Dia mengatakan, Kadis Martha selalu beralibi sedang mengikuti kegiatan dinas. Padahal, agenda rapat dengan DPRD Maluku adalah hal yang penting. Sebab, selain membahas soal program-program yang ada dilakukan, rapat dengan DPRD juga untuk memberikan penjelasan terkait persoalan-persoalan yang terjadi di daerah-daerah di Maluku.
“Ibu Martha harus hati-hati. Jangan untuk menghindar dari DPRD lalu beralibi yang bukan-bukan. Ada saatnya pertanggungjawaban sebagai kadis diminta,”kuncinya. (RUZ/MG3)
Komentar