Kapolda Serahkan Bantuan Korban Gempa Sulteng
AMBON- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa, akhirnya secara resmi menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa dan tsunami yang melanda kawasan Kabupaten Donggala, Sigi dan Kota Palu, Provinsi Sulawessi Tengah (Sulteng).
Orang nomor 1 Polri di Maluku ini secara simbolis menyerahkan secara langsung, bantuan kemanusiaan kepada Wakapolda Sulteng Kombes Pol Setyo Budi Moempoeni Harso, yang berlangsung di Markas Polda Sulteng, Senin (29/10).
Didampingi Kabid Keuangan Polda Maluku Kombes Pol Eryek Kusmayadi, Royke menyerahkan bantuan senilai Rp 1.319.217.000.
“Bantuan ini merupakan sumbangan dari Polres jajaran. Ada sumbangan masyarakat juga. Dan hari ini (kemarin) diberikan langsung oleh Pak Kapolda,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Muhamad Roem Ohoirat kepada Kabar Timur, Senin (29/10).
Menurutnya, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian dari Polda Maluku terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut.
“Ini merupakan bantuan kemanusian sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat di Sulteng,” jelasnya.
Selain materil, Polda Maluku juga memberikan bantuan moril kepada korban gempa dan tsunami yang dirasakan masyarakat di tiga wilayah terparah di Provinsi Sulteng tersebut.
“Total bantuan yang kami berikan sebesar Rp 1.319.217.000. Terdiri dari uang tunai Rp 663. 095.000, 10 ton beras, 20 set tenda, 400 dos mie instan, 805 helai selimut, 20 unit genset dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Bukan saja materil, Juru bicara Polda Maluku ini mengaku, bantuan kemanusian kepada korban gempa dan stunami juga diberikan secara dukungan moril.
Ohoirat berharap, dengan diserahkannya bantuan tersebut, dapat mengurangi beban dan penderitaan yang dialami masyarakat, khususnya korban gempa dan tsunami.
“Semoga beban masyarakat khususnya yang menerima dampak gempa dan tsunami dapat di kurangi,” harapnya.
Untuk diketahui, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang mengguncang Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada Jumat, 28 September 2018 lalu. Insiden itu tak hanya menyebabkan korban materil, juga memakan korban jiwa. Berdasarkan data BNPB, ribuan orang tewas dan terluka. Ratusan lainnya hilang.
(CR1)
Komentar