Jenazah Grito Tiba di Ambon, Patricia Belum Ditemukan
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Sehari setelah jenazah putrinya Syamira Almanda atau akrab disapa “Syasya” di Ambon dan dimakamkan pihak keluarga, Kamis (4/10), pagi, kemarin, jenazah Grito Kailola, tiba ditanah Manise, setelah diterbangkan, dari Makasssar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggunakan penerbangan komersil Lion Air.
Sehari sebelumnya, jenazah Grito dan putrinya “Syasyah” diterbangkan dari Kota Palu dengan Pesawat Herculles menuju Kota Makassar. Jenazah Grito sempat tertahan satu hari di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, sedangkan putrinya Syasya langsung diterbangkan ke Ambon dan dimakamkan.
Setelah tiba di Bandara Pattimura, Ambon, peti jenazah Grito Kailola, dijemput pihak keluarga dan langsung bergerak dibawa ke kediaman keluarga besara Kailola di Negeri Silale, Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.
Suasana duka dari pihak keluarga maupan rekan-rekan almarhum tampak, disaat peti jenazah Grito tiba rumah duka. Air mata berkaca-kaca menetes dari setiap keluarga maupun kerabat almarhum.
Tak ada pihak Pemerintah Kota (Pemkot), Ambon maupun Pemprov Maluku disaat evakuasi jenazah Grito maupun anaknya tiba di Kota Ambon. Ketidakhadiran mereka—Pemkot-Pemprov---disaat duka jadi sesal pihak keluarga. Pasalnya, sebelumnya Pemkot lewat Walikota Ambon akan membantu proses evakuasi jenazah dari Palu-Makassar-Ambon.
“Sebelumnya Pak Walikota sudah bilang akan instruksikan BPBD menjemput jenazah Grito/Patricia hingga pada proses pemakaman di Ambon. Tapi, sampai jenazah di Ambon dan dilakukan pemakaman tidak kehadiran mereka,” ungkap salah seorang keluara Grito, kepada Kabar Timur, kemarin.
Terpisah Novi Pinontoan, paman dari Patricia istri Grito yang dihubungi Kabar Timur terpisah, kemarin mengaku, perubahan jadwal kedatangan jenazah menjadi penyebab kerabat Grito banyak yang absen melayat.
“Semula jadwal kedatangan jenazah kan Kamis, sore. Padahal Kamis, pagi jenazah sudah tiba. Perubahan jadwal ini juga sehingga banyak kerabat Grito dan Patricia bahkan juga keluarga tidak sempat melayat ke kediaman orang tua Grito,” aku Novi yang juga Pimred SKH Suara Maluku itu.
Tidak hanya itu, lanjut Novi, peti jenazah Grito dari bandara Pattimura, Laha, Ambon, tidak sempat mampir di kediaman Patricia (istri Grito), di kawasan Belakang Soya Ambon. “Jadi dari Bandara langusng ke rumah duka Grito di Latuhalat, sehubungan dengan kondisi jenazah yang telah rusak dan jadwal pemakaman juga dimajukan atau dipercepat,” tutur Novi.
Jenazah korban, kata Novi, dimakamkan oleh pihak keluarga pukul 15.00.WIT di Pemakaman Keluarga Kailola di Negeri Silale. Jadwal pemakaman Grito, sama sebelumnya dengan jenazah Syasya putri almarhum.
Menyoal tentang nasib Patricia istri dari almarhum Grito, Novi mengaku, sampai kemarin, belum ditemukan. Menurut Novi, besar dugaan keponakan itu berada dibawa reruntuhan bangunan tempatnya bekerja di Kota Palu.
Kendati demikian, lanjut Novi, upaya pencarian terhadap Patricia masih terus dilakukan Tim Basarnas dan PT Sampoerna, tempat Patricia bekerja. “Pencarian Patricia masih terus dilakukan Tim Basarnas maupun PT Samporna, tempat keponakan saya bekerja,” kata Novi.
Menurut Novi, Tim Basarnas maupun Tim PT Samporena masih mencurigai satu posisi dibawa bongkahan reruntuhan itu. Bongkahan belum dapat dipindahkan, karena butuh alat berat yang sampai hari ini belum ada.
“Bongkahan bangunan belum dapat dipindahkan dan masih menunggu alat berat,” ucapnya, seraya mengaku, adiknya Andre Pinontoan, sampai saat ini masih di Kota Palu, menunggu proses pencarian Patricia. (RUZ)
Komentar