Tiba di Ambon, Putri Korban Gempa Palu Dimakamkan

Istimewa/Kabartimur

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Grito dan Syasya (anak dan bapak), dua warga Ambon korban tsunami dan gempa di Kota Palu, jenazah salah satunya tiba di Kota Ambon dan langsung dimakamkan.  Hari ini jenazah Grito baru tiba.

Jenazah putri pasangan Grito Kailola dan Patricia Tuhumury/Kailola, Syamira Almanda biasa disapa “Syasya” yang ditemukan meninggal bersama ayahnya Grito Kailola, Rabu, sore, kemarin, tiba di Ambon, dengan penerbangan Lion Air, dari Makassar. Malamnya, jenazah Syasya dimakamkan pihak keluarga.

Tiba dan pemakaman, jenazah “Syasya” disampaikan Novi Pinontoan, paman korban, yang dihubungi Kabar Timur via telepon selulernya, tadi malam. Menurut Novi, yang juga Pimred SKH Suara Maluku ini, pemakaman keponakannya itu dilakukan pihak keluarga di Pemakaman Keluarga Kailola, di Desa Seilale, Nusaniwe, Kota Ambon, malam.

Saat Novi dihubungi, proses ibadah oleh keluarga korban masih berlangsung sebelum Syamira dimakamkan. Jenazah Syamira Almanda tiba di Ambon, pukul 15.30 WIT, diterbangkan pesawat Lion Air dari Makassar, Sulawesi Selatan. “Tiba sore, dilakukan ibadah dan malam ini langsung dimakamkan,” ujar ungkap Novi.

Sementara jenazah Grito Kailola (ayah Syamira Almanda), direncanakan hari ini  tiba di Ambon. “(Rabu) siang jenazah Grito sudah dari Palu ke Makassar, dan saat ini sementara disemayamkan dan diidentifikasi di RS. Pelamonia Makassar. Kemungkinan besok (hari ini), sore tiba di Ambon,” sambungnya.

Tiba di Ambon, jebazah Grito akan langsung dimakamkan. “Sesuai rekomendasi RS Pelamonia Makassar, jenazah tidak boleh ditahan tapi langsung dimakamkan,” tuturnya.

Menyoal tentang nasib Ny Patricia, ibu dari Syasya? Novi mengaku, sampai saat ini belum ditemukan dan kecil kemungkinan nyawa ibu satu anak ini dapat tertolong. Pasalnya, informasi yang diterima pihak keluarga di Ambon, menyebutkan, Ny Patricia diduga tertibun bangunan yang roboh akibat gempa.

“Informasi dari Palu melalui Basarnas dan rekan kerjanya menduga Ny Patricia ada dibalik bongkahan reruntuhan bangunan yang tidak bisa diangkat manual, tapi harus menggunakan alat berat,” kata Novi mengutip informasi pihak keluarga yang diterima dari Kota Palu.

Kendati begitu, Novi mengaku, besok (hari ini), bongkahan dari puing-puing bangunan itu akan diangkat. Setelah diangkat, baru bisa dipastikan apakah itu Ny Patricia atau bukan.  “Tapi dari ciri-ciri hampir sama dengan foto yang ada ditangan Tim Barsarnas,” pungkasnya. (RUZ)

Komentar

Loading...