Warga Buru Takut Konsumsi Ikan
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Sebagian besar masya-rakat di pesisir pantai Teluk Kayeli, Kabupaten Buru mengaku takut mengkonsumsi ikan yang dihasilkan dari laut Pulau Buru. Rasa ketakutan itu, bukan tanpa sebab. Masyarakat menilai ikan di laut Buru telah terkontaminasi limbah merkuri dan sianida di tambang emas gunung botak.
“Beberapa hari lalu saya ke Buru. Ada masyarakat mengaku ke-resahannya karena sudah tidak lagi makan ikan. Katanya takut ikan yang di makan bukan lagi ikan yang umumnya tapi ikan merkuri dan sianida,”kata Ketua GMNI Kota Ambon, Sujahri Somar kepada Kabar Timur di Ambon, kemarin.
Menurutnya, rasa takut meng-konsumsi ikan jangan dipandang sebagai masalah sepeleh. Masalah ini harus bisa dituntaskan, karena jika tidak maka orang diluar daerah akan beranggapan lain tentang hasil ikan di Maluku.
“Maluku ini selain dikenal hasil daratnya melimpah, juga sebagai wilayah penghasil ikan yang memadai. Tapi, ketika orang mendengar ikan di Maluku telah terkontaminasi cairan merkuri dan sianida, maka itu akan berpengaruh pada hasil ekspor ikan Maluku ke daerah lain,”ujarnya.
Terkait masalah ini, GMNI Cabang Ambon sudah melakukan pertemuan dengan DPRD Maluku. Hasilnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku secara resmi telah menyatakan sikap untuk segera ditindaklanjuti.
Dia beharap, Pemerintah maupun DPRD Maluku bisa segera menindaklanjuti masalah ini. Jangan hanya aspirasi ini diterima namun dalam perkembangannya kembali menghilang dari peredaran. “Jangan biarkan masalah ini berlarut. Pemprov, DPRD maupun pemangku kepentingan di daerah ini harus segera bersinergitas menuntaskan masalah yang terjadi di Pulau Buru,”pintanya.
Terpisah, Anggota DPRD Maluku, Amir Rumra mengaku masalah ini menjadi warning Komisi B DPRD Maluku. Bagi dia, jangan hanya aspirasi diterima untuk menyenangkan hati GMNI Ambon namun kedepan tidak ada tindaklajut serius.
“Ada komisi yang membidangi Dinas masing-masing. Saya meng-apresiasi Komisi B DPRD Mal-uku yang sudah menerima as-pirasi ini. Dan, ini, harus bisa di-tin-daklajuti secepatnya. Jangan sam-pai setelah diterima lalu ke-mudian tidak ada informasi selan-jutnya mengenai masalah ini,”pungkasnya. (Mg3)
Komentar