BI Dorong Pengembangan Pariwisata Maluku
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Kepala Tim Advesori dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku, Andi Septobiwardo mengaku heran dengan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata daerah ini. Betapa tidak, dengan potensi wisata yang memadai, pertumbuhan ekonomi Maluku hanya mencapai 1,6 persen.
“Maluku memiliki potensi wisata yang luar biasa, tetapi kenapa kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Maluku masih dibawah lima persen. Ini kan sangat ironis,” kata Andi kepada Kabar Timur usai acara deseminasi kajian ekonomi dan keuangan triwulan II 2018 dan diskusi publik mendorong sektor pariwisata melalui pengembangan desa wisata di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, pekan kemarin.
Dari capaian ini, BI Maluku kemudian berupaya keluar dari masalah tersebut. Karena itu, sebagian tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) BI Maluku diberikan kepada masyarakat sehingga bisa dipergunakan untuk mendorong pergerakan pariwisata di Maluku.
“Kami tidak mau masalah ini terus berlanjut. Makanya, sebagian CSR kami diberikan kepada masyarakat sehingga anggaran yang diterima masyarakat bisa digunakan untuk mengembangkan pariwisata Maluku,” ujar Andi.
Menurut Andi, bantuan yang diberikan BI Maluku hanyalah sebagai stimulan atau pancingan kepada masyarakat. Tahap selanjutnya, biarlah masyarakat yang berproses untuk bagaimana mengembangakan potensi itu sendiri dari bantuan yang diperoleh.
“Bantuan ini hanyalah sebagai pancingan. Kami harap, masyarakat dapat mengembangkan potensi yang ada sehingga kedepannya masyarakat bisa memperoleh akses atau kredit dari perbankan menuju masyarakat yang mandiri,” katanya.
Kabupaten Malra dipilih BI Maluku sebagai lokasi pengembangan pariwisata, sebab Malra memiliki potensi wisata unggulan.
Kemudian, pengembangan pariwisata di daerah bertajuk Larvul Ngabal itu agak lebih baik ketimbang wilayah lainnya di Maluku.
“Malra kami jadikan sebagai lokasi tujuan kami karena memang pengembangan wisata di sana sudah agak baik. Di sana juga ada puluhan desa wisata yang kerap dikunjungi wisatawan. Ketika desa-desa wisata ini berkembang lebih baik lagi, desa wisata ini dapat menghipnotis wisatawan untuk datang berkunjung. Jika sudah demikian, kontribusi pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata ini juga akan meningkat,” kata Andi.
Andi berharap Pemerintah Daerah Malra dapat meneruskan program ini sehingga ke depannya pariwisata Maluku khususnya di Malra lebih dikenal luas hingga mendunia.
Sementara itu, Bupati Malra Anderias Rentanubun mengapresiasi program yang dilaksanakan BI Maluku.
Rentanubun berharap 74 desa di Malra yang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa itu, bisa berkembang ke depannya.
“Saya berharap, lembaga atau instansi vertikal lain juga bisa seperti BI Maluku mendorong wisata ini untuk lebih baik kedepan,” harap bupati. (MG3)
Komentar