Tiket Mahal, Warga MBD Diminta Bersabar
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Komisi C DPRD Maluku, menyikapi keluhan warga Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), yang mengeluh tiket kapal mahal. Warga diminta bersabar menunggu pengganti Kapal Sabuk Nusantara 48 karena harga tiket terjangkau.
“Saya berharap, warga MBD bersabar. Memang setelah kita kordinasi dengan pihak PELNI, Kapal Sabuk 48 harus naik doking. Ini perawatan rutin. Ini demi keselamatan,”kata Ketua Komisi C DPRD Maluku, Anos Jermias kepada Kabar Timur, kemarin.
Dikatakan, dalam waktu dekat kapal pengganti KM Sabuk Nusantara, sudah tiba di Kota Ambon, dan selanjutnya berlayar ke MBD. “Kalau kapalnya sudah tiba tentu langsung melayani warga MBD. Ada juga KM Pangorango yang melayari MTB-MBD. Kehadiran kapal-kapal ini membantu,”jelasnya
Dia mengakui, penumpang kapal cepat membludak karena tidak ada pilihan lain untuk menuju daerah yang berbatasan dengan Timor Leste itu.”Memang tiket kapal cepat mahal karena milik suasta. Ada subsidi, tapi kecil. Tapi, kita terus berusaha agar harga tiket kapal cepat bisa ditekan,”terangnya.
Sementara untuk tiket kapal Sabuk Nusantara, jelas politisi Golkar dari daerah pemilihan MTB-MBD ini, harganya sangat murah, karena disubsidi sekitar 80 persen sampai 90 persen.”Kehadiran sejumlah kapal Sabuk sangat membantu,”sebutnya.
Jermias mengaku, dirinya setelah dilantik sebagai anggota DPRD Maluku, telah mendatangi Pertamina dan BPH Migas, berkordinasi agar kapal-kapal yang melayari MBD Bahan Bakar Minyak (BBM) disubsidi. “Saya sudah datangi Pertamina. Pihak Pertamina menyarankan saya ke BPH Migas. BPH Migas yang mengatur semuanya. BPH Migas sudah memberikan solusi. Tinggal memenuhi persyaratanya saja,” terangnya.
Tak hanya itu, sebut dia, pihaknya juga telah mendatangi Kementrian Perhubungan untuk menambah armada kapal laut di Maluku. “Hasilnya, Maluku dapat 10 kapal. 2 kapal bakal melayari MBD. Kita berharap, kehadiran kapal-kapal ini menjawab keluhan masyarakat,” tandasnya.
Dia juga mengaku, Kemenhub dalam waktu dekat membantu satu kapal khusus hewan. “Kapal itu sementara dibangun. Kita berharap kapal itu beroperasi mengangkut hewan. Tentu para peternak maupun pengusaha yang biasa membeli hewan bisa terbantu,” bebernya.
Jermias juga menambahan, pihaknya juga telah berkordinasi dengan Kemenhub agar persoalan perhubungan udara di MBD, segera diatasi. Sebab, tambah dia, selama ini hanya satu maskapai penerbangan melayani penumpang dari Ambon ke Moa dan sebaliknya. “Kita sudah sampaikan ke Kemenhub. Saya samapaikan kalau harga tiket pesawat Ambon ke Jakarta hanya Rp 1.200.000 ribu dengan jarak tempuh 3 jam. Tapi, harga tiket pesawat ke MBD Rp 1.550. 000, sementara jarak tempuh hanya 1 jam lebih,”pungkasnya. (KTM)
Komentar