Kunjungi SPN Polda Maluku, Ini Kata Pimpinan KPK

Istimewa/KABARTIMURNEWS

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan mengunjungi Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku di kawasan Passo, Kota Ambon, Rabu (29/8).

Dalam kunjungan kerjanya, Basaria  memberikan sosialiasi pencegahan dan pemberantasan korupsi kepada 188 orang siswa Diktuba Polri Perbatasan di SPN Polda Maluku.

Hadir pada sosialisasi itu Wakil Kepala Polda Maluku Brigjen Pol. Akhmad Wiyagus dan Kepala SPN Polda Maluku Kombes Pol. Imam Iswanto.

Basaria memberikan wejangan nilai-nilai anti korupsi, diantaranya jujur dalam berpikir, berkata, dan bertindak sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut integritas.

Purnawiran Polri bintang dua ini juga berharap kepada ratusan siswa yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan agar bisa menjadi anggota Polri yang baik, dan pengayom masyarakat.

Mereka diingatkan tidak arogan serta merasa hebat memperlakukan masyarakat tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. “Jadilah polisi yang baik, menjadi pengayom yang baik kepada masyarakat, jangan arogan, serta merasa hebat memperlakukan masyarakat dibawahnya dengan semena-mena,” pesan Basaria.

Menjadi pengayom, para calon anggota Polri ini diminta untuk menunjukan sikap sebagai seorang anggota Polri yang sederhana, bersabar dan selalu bersyukur. “Hidup harus sederhana, dan bersabar, bersyukur, yang dilandasi dengan niali-nilai anti korupsi yang telah diajarkan oleh para pengasuh, sejak mengikuti pendidikan sebagai anggota Polri di SPN Polda Maluku,” harap dia.

Sebelumnya, Kepala SPN Polda Maluku Kombes Pol. Imam Iswanto dalam arahannya mengatakan, 188 siswa Diktuba tahun 2018 didominasi putra-putra terbaik Polda Maluku. Ratusan siswa tersebut juga mendapatkan materi tentang pendidikan budaya anti korupsi (PBAK).

“Dari awal sudah ditekankan untuk tidak melakukan korupsi kolusi dan nepotisme. Semua pengasuh, baik pengasuh langsung maupun tidak langsung agar tetap mampunyai integritas dalam melaksanakan anti korupsi, kolusi dan nepotisme, ujarnya. (CR1)

Komentar

Loading...