Wakil Walikota Tual Diserang

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Wakil Walikota Tual Hamid Rahayaan diduga diserang oleh Arobi Tamher dan Abdul Gani Wokanubun di Bandara Karel Satsuitubun, Kota Tual, Senin (27/8) siang. Hamid Rahayaan disebut sebagai penipu dan nyaris dianiya. Beruntung, Ia cepat dievakuasi dua orang security dari kedai kopi yang berada di kawasan Bandara tersebut.
Belum jelas penyebabnya sehingga aksi penyerangan dilakukan Tamher dan Wokanubun. Tapi, insiden itu diduga telah direncanakan. Sebab, Tamher dan Wokanubun tidak datang sendirian. Mereka bersama sejumlah lelaki lainnya. Bahkan, peristiwa itu diabadikan oleh Wokanubun menggunakan kamera ponsel miliknya sejak penyerangan dilakukan hingga Rahayaan dievakuasi.
Dalam video pendek yang direkam Wokanubun berdurasi 1.18 menit, itu Tamher terlihat menyerang Hamid Rahayaan. “Sudara jadi apa disini,” kata Tamher berulang kali dengan perkataan sama, sambil mendekati Rahayaan yang kala itu sedang duduk di sebuah meja warung kopi tersebut.
Setelah mendekat dengan jarak diperkirakan 1 meter, Tamher tiba-tiba mengambil gelas cangkir berisi kopi diatas meja itu. Niatnya untuk menghantam Rahayaan tidak terpenuhi karena sejumlah pria bersama Rahayaan cepat menahan tangan pelaku. “Saudara jadi apa disini,” tambah Tamher lagi yang terlihat geram mengikuti Rahayaan.
Aksi tidak terpuji terhadap pejabat publik itu terus direkam Wokanubun. Ia juga merekam dirinya sendiri dan tampak kejadian itu menjadi pemandangan menarik bagi warga sekitar. “Ini kita lagi ribut. Pejabat muka parlente (penipu),” kata Wokanubun sambil menunjuk Rahayaan yang hendak dievakuasi keluar oleh security bandara.
Tidak sampai disitu saja, ketika Tamher ditenangkan oleh warga lainnya, Wokanubun malah terus mengikuti Rahayaan sambil merekamnya dengan mengucapkan kata tak pantas. “Pejabat wakil walikota Tual. Muka parlente ini orangnya,” kata Wokanubun sambil menunjuk Hamid Rahayaan yang sempat menoleh melihatnya.
Dibelakang Rahayaan, Wokanubun berteriak jika orang nomor dua di Pemerintah Kota Tual itu telah menipu rakyatnya sendiri. “Itu pejabat Wakil Wali Kota Tual. Penipu rakyat itu,” kata Wokanubun sembari ditambahkan Tamher yang berteriak dari dalam warung kopi, “penipu besar. Babi kau.”
Wokanubun mengaku tidak seperti warga lainnya yang menganggap Hamid Rahayaan sebagai Wakil Walikota Tual. “Mungkin yang ada disini anggap dia pejabat. Tapi kami tidak anggap dia pejabat,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Timur, amarah Tamher tak terbendung karena diduga Hamid Rahayaan telah menggantikan jabatan anaknya. Bahkan, anaknya itu dinonjobkan. “Katanya kasus itu sudah dilaporkan ke polisi,” ungkap sumber kepada Kabar Timur, Selasa (28/9).
Kepala Polres Maluku Tenggara AKBP. Indra Siregar membenarkan adanya insiden tersebut. Kendati demikian, hingga kemarin dirinya belum mendapat laporan peristiwa itu. ìKemarin infonya. Saya belum dapat laporan. Soalnya saat ini kami masih fokus terhadap kasus pembunuhan itu (Siswi SMA Negeri 1 Tual), kata Kapolres singkat. (CR1)
Komentar