KABARTIMURNEWS.COM,AMBON – Jumlah korban meninggal dunia akibat musibah kelaparan yang dialami warga suku Mausu Ane yang mendiami pedalaman Pulau Seram, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, bertambah.
Jika sebelumnya tiga warga dilaporkan meninggal dunia karena kelaparan, kini jumlahnya bertambah menjadi empat orang. “Data terakhir ada empat warga Mausu Ane yang meninggal dunia,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Farida Salampessy, Sebatu (28/7/2018). Keempat orang tersebut, yakni Lusirue (50), Laupia (60), dan dua anak balita Asoka (2 bulan) serta Aiyowa (4).
Korban terakhir yang dinyatakan meninggal dunia karena kelaparan adalah Laupia, yakni pada Kamis (26/7/2018),” ungkapnya. Farida merinci, dari 170 jiwa warga Mausu Ane, saat ini yang terkumpul dan tertangani sebanyak 18 kepala keluarga atau 64 jiwa, sementara sisanya masih berada di hutan. “Jumlah warga yang terkumpul sebanyak 18 KK dan 64 jiwa dan mereka yang saat ini sedang ditangani,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Sartono Pinning menyebutkan korban bertambah berdasarkan laporan tim terpadu yang dikerahkan ke pemukiman warga Suku Mausu Ane sejak 25 Juli 2018.
Sartono mengemukakan, tim medis terpadu saat ini telah menangani ratusan jiwa warga suku terasing yang mengalami krisis pangan karena tanaman mereka diserang hama babi dan tikus.
“Tim kesehatan merawat warga yang sakit dan memeriksa kesehatan mereka lainnya agar tidak bertambah korban jiwa,” katanya, akhir pekan kemarin.



























