Ini Kata Menkes, Dipeletakan Batu Pertama RS UPT Vertikal

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Terpadu (RS UPT) Vertikal di Ambon wujud perhatian pemerintah dalam pemerataan pembangunan di Wilayah Indonesia Timur (Intim) dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sejauh ini,  kata dia, pembangunan RS UPT Vertikal melalui Kemenkes menjadi rumah sakit rujukan lebih banyak di wilayah Barat Indonesia.  “Saat ini, Pemerintah rencana membangun tiga RS UPT Vertikal di Wilayah Intim diantaranya: Ambon, Kupang NTT dan Papua. Dari ketiganya Ambon lebih awal jalan,” ujar Menkes pada Ground breaking sekaligus peletakan batu pertama pembangunan RSUPT Vertikal Ambon di Wailela, Rabu (25/7).

Moeloek menjelaskan pembangunan RSUPT Vertikal ini salah satu faktornya adalah melihat kondisi gerografis Maluku. “Kita Ingin dorong ke arah timur karena kondisi geografisnya,”ujarnya.  RSUPT Vertikal ini dibangun tipe B dan akan ditingkatkan ke-tipe A masa datang sekaligus menjadi rumah sakit berbasis maritim dan dibangun dengan konsep Green House.

“Ini pemerataan pembangunan KTI, didorong transpormasi pembangunan termasuk di bidang kesehatan merupakan wujud tanggungjawab pemerintah pusat khususnya Kementerian kesehatan dan Bappenas dalam rangka peningkatan akses layanan kesehatan, rujukan pasien, melayani masyarakat Maluku, Malut dan Papua Barat. Ini yang kami harapkan,”jelasnya.

RSUPT Vertikal di Maluku akan memperkuat sistem pelayanan rujukan yang sudah ada apalagi Maluku, kata Moeloek, memiliki gugus pulau terbesar di Indonesia. “Akses RSUPT Vertikal tidak hanya menggunakan jalur darat, tapi laut dan udara. Kami memikirkan bagaimana gugus mendapatkan kapal laut dan menggunakan helikopter dalam hal ini. Jalan darat kami perlukan apalagi pelayanan berjenjang dari puskesmas ke RS rujukan,”tuturnya.

RSUPT Vertikal ini, papar dia, akan menjalankan fungsi pendidikan atau edukasi, pusat penelitian dan pengembangan bagi peningkatan mutu pelayanan dan kompetensi SDM kesehatan. “Saya kira ini penting menyiapkan anak-anak Maluku jadi manusia handal yang tidak hanya melayani tapi juga meneliti dan pengembangan kesehatan sehingga mutu pelayanan akan semakin meningkat dan masyarakat akan lebih sehat,”sambungnya.

Menyinggung konsep kemaritiman yang dimaksud dari pembangunan RS UPT Vertikal di Ambon ini, Moeloek menjelaskan, kondisi geografis Maluku yang berpulau-pulau menjadi salah satu faktor utama karena selama ini menjadi kendala dalam hal pelayanan kesehatan.

Namun, tidak dipungkirinya hal itu masih menjadi kendala sampai saat ini meskipun RSUPT Vertikal sudah diproses pembangunannya. Salah satu solusinya demi mewujudkan pelayanan kemaritiman itu memang dibutuhkan akses transportasi.

Hanya saja, penggunaan kapal keliling membutuhkan biaya operasional yang cukup besar. “Kita mendekatkan, konsep dari Kemenkes, kita berjenjang dari puskesmas kalau tidak bisa, dirujuk ke RS Pratama dulu, baru kesini (RSUPT Vertikal),” akunya.

Dikatakan, transportasi antar pulau masih menjadi masalah, kendati dengan membuat kapal kecil yang berkeliling (kapal air), tapi masih karena  biaya seperti biaya BBM mahal. “Tapi perpulau itu kita coba puskesmas keliling dengan dokter konsul, sistemnya tetap berjenjang. Maluku saya melihat gugus pulau , tidak mudah. Itu kita sudah kita pikirkan,” paparnya.

Selain itu, mendukung pelayanan rumah sakit berbasis kemaritiman, RSUPT Vertikal Ambon akan berikanan layanan terbaik akibat masalah penyelaman sehingga tidak harus dirujuk ke Makassar, karena bisa bisa ditangani di RSUPT Vertikal Ambon.

Disinggung kebutuhan dokter di RSUPT Vertikal Ambon, Moeloek belum bisa memastikannya. Yang pasti ada perhitungan khusus mengingat kondisi geografis Maluku yang memiliki banyak pulau. “Saya harap kita jaga dan kita rawat RSUPT Vertikal ini demi kesejahteraan masyarakat Maluku dan di KTI umumnya,”pesannya.

Moeloek mengingatkan, proses pembangunan RSUPT Vertikal ini dijalankan dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya agar tidak meninggalkan permasalahan kedepannya. “Saya titip tolong dibangun betul-betul dengan baik dan lurus. Artinya kita tidak jadikan persoalan di belakang. Ini titipan saya betul. Uang yang diberikan betul-betul dengan kita rencanakan,”tegasnya.

Sementara menanggapi permintaan Gubernur Maluku, Said Assagaff agar RSUPT Vertikal ini dinamai RS. dr. Johanes Leimena yang merupakan putera asli Maluku yang  menjadi Menteri terlama dalam kabinet Pemerintahan RI pertama, Menkes mengaku itu bisa direalisasikan mengingat bakti yang telah diberikan Dr. J. Leimena bagi bangsa Indonesia.

Sementara Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan pembangunan RSUPT Vertikal Ambon adalah konsep pemerintah Provinsi maluku membangun dari laut. “Kita ingin memberikan layanan kesehatan bagi daerah-daerah yang jauh, tapi berjenjang, mulai dari puskesmas sampai terkahir ke RS rujukan. Kita berharap gugus laut yang telah dipetakan Departemen Kesehatan yaitu 52 Gugus laut, pelayanan akan semakin dekat dengan rakyat kita,”tandasnya. (RUZ)

Komentar

Loading...