Bareskrim Usut Skandal Izin BPS di Gunung Botak

Utama

Kasus TBC di Maluku Melonjak

badge-check


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Data resmi Dinas kesehatan Provinsi Maluku menyebutkan kasus Tuberculosis atau yang lebih dikenal dengan sebutan TBC di Maluku mengalami peningkatan jumlah di tahun 2017 dari tahun 2016.

Sebagaimana diketahui, Provinsi Maluku di tahun 2016 menempati posisi keempat jumlah kasus TBC di Indonesia dengan jumlah 3.983 kasus atau CDR (Case Datection Rate) dimana penderita laki-laki 2.172 dan perempuan 1.811.

Dikatakan Pengelola Program TB Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Farudia sanaky,SKM jumlah tersebut meningkat di tahun 2017 menjadi 4.862 kasus dengan jumlah CDR (Case Datection Rate) 63 persen.

Hanya saja, untuk peringkat ke berapa Maluku dalam hal kasus TBC ini sesuai dat 2017, diakuinya belum dikeluarkan oleh Kemenkes.

Sementara untuk data kasus TBC hingga triwulan pertama tahun 2018 ini, kata Sanaky, Maluku tempati urutan ke-lima dengan jumlahg CDR 58 persen. “Memang ada peningkatan kasus sesuai data kasus yang sudah terlaporkan dari kabupaten/kota,”ungkapnya kepada Kabar Timur via seluler kemarin.

Untuk tahun 2018 sampai Juni dikatakannya data belum lengkap dari seluruh Kabupaten/Kota. Tetapi yang sudah terdata itu sampai saat ini 897 kasus.

Ditahun 2016 lalu, diakuinya pula, angka kematian dari penderita TBC sebanyak 95 orang di Maluku. Sementara untuk data angka kematian penderita TBC tahun 2017 belum dikantongi Dinkes Maluku dari Kabupaten/Kota. “Kita baru bisa kita pastikan angka kematian itu sampai tahun 2016, kalau 2017 belum keseluruhan, karena laporan hasil evaluasi kasus untuk tahun 2017 akan diterima di 2018 untuk jumlahyang meninggal berapa dan sembuhnya juga berapa,”paparnya.

Dijelaskannya, untuk kasus TB ini, lebih bagus meningkat. Bahkan di Indonesia setiap tahunnya ada peningkatan 1 juta kasus TB baru yang terdata. “Jadi CBR itu kita cari kasus sebanyak mungkin untuk ditemukan agar diobati. Semakin banyak ditemukan jadi semakin baik untuk diobati agar tuntas,”jelasnya.

Untuk pengobatannya sendiri dari jumlah kasus TBC yang terdata (CDR), diakuinya semuanya sudah dilakukan program pengobatan. “Tapi memang ada juga yang tiba-tiba pasiennya menghilang. Dalam kohor itu satu tahun setelah pengobatan baru bisa dikonfirmasi apakah sembuh atau tidak karena proses pengobatannya itu waktunya panjang ada yang paling rendah enam bulan sampai dua tahun,”tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

AS Sanksi Pelapor PBB, Laporan Genosida Israel Ungkap Peran Raksasa Korporasi Dunia

10 Juli 2025 - 22:29 WIT

Layanan Karantina Super Cepat, Maluku Genjot Ekspor Komoditas Unggulan

10 Juli 2025 - 22:16 WIT

Pricilia Tupalessy Wakili Maluku di Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2025

10 Juli 2025 - 22:11 WIT

Lima Hari Terombang-Ambing, ABK KLM Sumber Hidup 03 Diselamatkan SAR

10 Juli 2025 - 22:06 WIT

Gelap di Balik Seragam: Bunuh Diri Tentara Israel Meningkat Sejak Perang Gaza

10 Juli 2025 - 22:02 WIT

Trending di Internasional