Empat Ruko Batumerah Terbakar, Satu Tewas
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Kebakaran hebat melanda kawasan Blok M, Ruko Batumerah Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin (16/7). Empat unit Ruko nomor 8, 9, 10 dan 11 ludes terbakar. Satu orang tewas dan dua pasangan suami istri (Pasutri) terluka dalam insiden pukul 17.10 WIT, itu.
Korban tewas Hardianti. Wanita 19 tahun ini mengalami luka bakar di tangan kanan. Tangan kiri korban yang bertugas sebagai juru masak di Ruko nomor 9 ini juga patah. Ia melompat dari gedung lantai 3 tempatnya bekerja. Sejak tadi malam, korban masih berada di rumah sakit Bhayangkara Ambon.
Selain itu, dua orang pasangan suami istri juga terluka. Dua pasutri yang identitasnya belum diketahui terluka setelah berusaha menyelamatkan diri dengan cara yang sama, yakni melompat dari gedung lantai 2.
Hingga berita ini diterbitkan, belum jelas penyebab kebakaran. Tapi diduga, insiden naas itu terjadi akibat hubungan arus pendek (Korsleting). Percikan api diketahui pertama kali berasal dari Ruko Dua Putri milik Bapak Pati, hingga merembet membakar tiga bangunan berdempatan lainnya.
Beruntung, seluruh armada Kebakaran milik Pemerintah Kota Ambon, dibantu satu unit Water Cannon Polda Maluku dikerahkan. Api berhasil dijinakan pukul 19.00 WIT. Namun hingga pukul 20.00 WIT kemarin, proses pendingan masih terus dilakukan.
“Katanya kebakaran pertama kali dari ruko milik bapak Pati (Dua Putri),” kata Ilham Sipautar, tetangga korban kepada Kabar Timur, kemarin.
Ia mengatakan, kebakaran terjadi begitu cepat. Hanya berselang beberapa menit saja, api sudah merembet membakar sejumlah ruko yang saling berhimpitan di kiri maupun kanan.
“Tadi dua unit Damkar datang sudah terjadi kebakaran di 2 ruko. Hanya berselang beberapa menit saja. Sangat cepat api merembet,” ujarnya.
Sementara menurut Munawir, pemilik toko Faizah nomor 10, mengaku peristiwa itu diketahui setelah dirinya sedang menyantap makanan di lantai 3. Pria 29 tahun ini diberitahukan karyawannya sedang terjadi kebakaran di toko sebelah.
“Karyawan bilang kalau ada kebakaran di toko sebelah yakni Dua Putri. Saya kemudian turun dan melihat ternyata di toko Hadi Utama (nomor 9) sudah full dengan asap tebal,” terangnya.
Melihat peristiwa itu, Munawir kembali naik di lantai tiga ruko miliknya untuk menyelamatkan surat-surat penting. “Setelah mengambil surat-surat penting saya keluar dari toko bersama dengan keluarga saya,” jelasnya.
Proses pemadaman di kawasan padat itu terhambat. Selain dihalangi warga, kemacetan panjang juga terjadi di kawasan Jalan Pantai Mardika maupun Jalan Rolobessy. Aparat kepolisian terpaksa turun tangan dengan bertindak keras mengatasi kemacetan.
Ribuan pasang mata warga tampak menghalang-halangi proses pemadaman. Mereka yang mengabadikan gambar menggunakan kamera ponsel android terpaksa dibubarkan polisi sejauh 20 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Dinas Kebakaran Kota Ambon Edwin Pattikawa mengaku, untuk mengatasi kebakaran, pihaknya menerjunkan delapan mobil Damkar. Proses pemadaman, kata dia tidak menggunakan air tawar. Tapi sebaliknya air laut. Sebab, kawasan kejadian berada di lintasan kemacetan.
“Kita menerjunkan delapan unit mobil Damkar. Kita banyak menggunakan air laut untuk memadamkan api. Tadi 1 jam lebih kami berupaya memadamkan api. Sekarang ini cuma proses pendinginan,” ungkap Pattikawa kepada wartawan tadi malam.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Sutrisno Hady Santoso menduga kebakaran dipicu korsleting. Api berawal dari plafon kemudian menjalar ke toko-toko lainnya. Inisden ini menyebabkan kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Ada empat Ruko dengan pemiliknya tiga orang. Kebakaran diduga karena korsleting. Mulai dari Ruko dan barang-barang itu kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta,” kata Kapolres di lokasi kejadian.
Ia mengaku, peristiwa itu membuat dua pasutri nekat melompat melalui jendela yang ada di lantai dua. Mereka selamat, namun mengalami luka akibat benturan keras saat mendarat. “Pasutri melompat dari toko mereka untuk menyelamatkan diri. Sudah kita bawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis,” katanya.
Untuk memastikan penyebab kebakaran, pihaknya akan mendatangkan tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) untuk melakukan olah TKP. “Nanti kita datangkan Tim Labfor dari Makasaar untuk melakukan olah TKP. Sehingga penyebab kebakaran ini bisa di ketahui secara pasti,” ucapnya.
PENCURI NYARIS TEWAS DIHAKIMI MASSA
Dalam musibah itu, seorang pria malah memanfaatkannya dengan menjambret satu unit ponsel milik seorang wanita. Kala itu merampas HP milik korban saat dirinya sedang mengabadikan kebakaran tersebut.
Aksi pria malang yang terjadi sore kemarin diketahui warga setelah korban berteriak pencuri. Sempat kabur, pencuri ini berhasil diamankan dan menjadi bulan-bulanan amarah ratusan warga. Beruntung, aparat kepolisian cepat bertindak mengamankan pelaku.
“Iya benar. Tadi sudah kita amankan satu orang yang terindikasi melakukan pencurian. Sudah kita amankan di Polres Ambon untuk proses hukum,” tambah Kapolres Ambon. (CR1)
Komentar