Desak Direksi PD Panca Karya Diganti
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Sekitar tiga puluhan karyawan Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya, Senin kemarin, mendatangi kantor gubernur dan DPRD Maluku. Mereka mendesak dewan dan Pemprov segera melakukan pergantian terhadap direksi perusahaan daerah, karena dinilai tidak becus memimpin perusahaan termasuk belum membayar hak-hak karyawan.
Hanya saja, kedatangan puluhan karyawan di DPRD Maluku dan kantor gubernur, tidak direspon para wakil rakyat maupun pejabat dilingkungan Pemprov. Mereka awalnya mendatangi kantor
DPRD Maluku, sekitar pukul 11.00 Wit. Hanya saja, tak satupun anggota komisi C DPRD Maluku, bertemu mereka. Mereka hanya membentangkan sejumlah pamflet yang bertuliskan, Panca Karya segera bayar jasa produksi 2016 dan 2017, karyawan lapar, ganti direksi !!!!. 100% percayakan kepada Direkrimsus Polda Maluku usut dana Panca Karya. Sekitar setengah jam di halaman kantor
DPRD Maluku, mereka kemudian mendatangi kantor gubernur Maluku. Disana mereka mengalami hal yang sama. Tak satupun pejabat terkait menerima mereka. Usai membentangkan pamflet mereka meninggalkan kantor guberur.
Dua karyawan PD Panca Karya, Elfrida Hehanussa dan Jance Kastanya mengemukakan, selama ini karyawan Muslim belum menerima Tunjangan hari raya (THR). ‘’Selain belum terima THR, kami juga belum mendapat uang makan dari bulan Mei 2018,’’kata Hehanussa dan Kastanya kepada Kabar Timur, kemarin.
Tak hanya itu, mereka juga mengaku, uang jasa produksi sejak tahun 2016 hingga 2017 lalu, belum dibayarkan. Mereka juga mengaku, selama ini tidak biaya operasional kapal.’’Dari enam buah kapal feri yang dikelola PD Panca Karya, hanya dua kapal yang beroperasi,’’beber mereka.
Mereka mencontohkan, KM Tanjung Koako yang dikelola PD Panca Karya, mesti naik docking medio Desember 2017 lalu, hingga saat ini masih berlabuh karena tidak ada biaya docking.’’ 4 kapal feri belum beroperasi. Dokumen belum diurus karena tidak ada uang. Perusahaan memiliki banyak utang,’’tuding mereka.
Soal kedatangan mereka di kantor DPRD Maluku dan kantor gubernur, merek mengaku, kedatangan mereka untuk mendesak dewan dan gubernur segera melakukan pergantian terhadap direksi PD Panca Karya.’’Selama ini mereka tidak ada di kantor. Ini akibat balas jasap politik. Kedepan kami berharap direksi yang ditunjuk memiliki pengalaman dan profesional serta tidak ada unsur politik,’’harap mereka.
Terpisah, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, ketika dimintai keterangan terkait permasalahan PD Panca Karya, orang nomor dua di Pemprov itu enggan berkomentar. Dia kemudian menunjuk Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Palapia, untuk menyikapi tuntutan karyawan PD Panca Karya.’’Saat ini kita sementara kosentrasi ke Pilkada untuk ciptakan Pilkada Maluku, yang bersih demokratis dan damai. Setelah selesai Pilkada, konsentrasi akan diarahkan ke Panca Karya. Nanti pak wagub yang langsung tangani. Permasalahan seperti apa, nanti akan dipecahkan,”kata Palapia kepada wartawan, kemarin.
Sementara itu, gubernur Maluku, Said Assagaff, ketika dikonfirmasi awak media di kantor Gubernur Maluku, dia enggan berkomentar panjang lebar. Dia hanya mengaku. “Dua hari ini saya konsentrasi untuk Pilkada. Selesai Pilkada baru ditindaklanjuti,”tandasnya. (KTM/RUZ)
Komentar