Jokowi Janji Hapus Radikalisme & Rasialisme Untuk Maluku

AMBON - PELUAng putera-putri terbaik Maluku mengisi jabatan menteri di Kabinet 2019-2024 bakal terbuka lebar. Setidaknya, signal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi dalam pertemuan terbatas bersama sejumlah tokoh Maluku, di Istana Bogor, saat lebaran Idul Fitri 15 Juni 2018, lalu.

Untuk merealisasinya dalam pertemuan itu, Jokowi berjanji akan menghapus radikalisme dan rasialisme untuk Maluku agar tokoh-tokoh terbaik Maluku dapat masuk dalam kabinet 2019-2024, bila dalam Pilpres tahun depan dirinya kembali terpilih memimpin kedua kalinya Republik Indonesia.

Hasil pertemuan di Istana Bogor bersama Presiden Jokowi ini disampaikan, Dr Abdullah Tamher MS, Ketua Umum Pokja Kemenangan Bersama Jokowi Presiden 2019-2024, kepada Kabar Timur, di Ambon, kemarin.

Dalam pertemuan itu, Tamher menyampaikan harapan agar Presiden Jokowi berani menghapus radikalisme dan Rasialisme terhadap Maluku. Harapan ini beralasan. Pasalnya, sejak Kemerdekaan Indonesia hingga era reformasi, orang Maluku tidak pernah duduk di kabinet.

Padahal, lanjut dia, Sumber Daya Manusia (SDM) Maluku memiliki potensi yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia. “Saya pikir orang Maluku memiliki potensi yang sama dengan daerah lain,”tuturnya.

Apa yang disampaikan, mendapat angin segar dari Presiden Jokowi, yang menanyakan apakah Tamher siap membantu di kabinet. Tamher yang juga Tenaga Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, menjawab bersedia.

“Puji Tuhan dengan saya menyerahkan topi yang bertuliskan Stop radikalisme dan rasialisme serta ada kajian itu, lalu beliau (Presiden Jokowi) kembali mengatakan apakah saudara siap membantu saya di kabinet. Saya jawab sangat bersedia,”ceritanya.

Sambung Tamher, Presiden Jokowi kembali mengatakan apa fokus saudara, menurutnya pembangunan daerah tertinggal. “Beliau kembali bertanya apa fokus saudara, saya  mengatakan pembangunan daerah tertinggal,”terangnya.

Selain itu, dihadapan Presiden, Tamher mengatakan Tim Pokja Kemenangan, telah bekerja di empat provinsi yang menentukan kemenangan di Pilpres nanti, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami distribusi dan bekerja secara optimal membantu beliau (Pak Jokowi) menangkan pertarungan presiden di empat provinsi yang menentukan Pilpres antara lain DKI , Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Keempat provinsi itu mewakili sekitar 56 persen suara nasional,”sebutnya.

Apalagi tiga factor keberhasilan Presiden Jokowi selama memimpin yakni membangun infrastruktur, sosok merakyat serta capaian-capaian pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat.

“Setelah itu beliau menanyakan faktor apa sehingga beliau melanjutkan periode  kedua. Saya sampaikan ada tiga faktor yang pertama keberhasilan beliau membangun infrastruktur, sosok beliau yang merakyat dan terakhir capaian-capaian besar yang langsung dirasakan masyarakat,”pungkasnya. (KTL)

Komentar

Loading...